Minggu, 5 Oktober 2025

Booming Harga Komoditas Reda, Bagaimana Peluang Saham Sektor Energi di Semester II 2023?

Permintaan komoditas pasti akan meningkat karena sehubungan dalam rangka menghadapi musim dingin di negara kawasan Eropa.

Penulis: Yanuar R Yovanda
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pengunjung melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. rekomendasi saham di sektor energi yakni PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Merdeka Cooper Gold Tbk (MDKA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senior Investment Information Mirae Asset Nafan Aji Gusta membeberkan peluang sektor energi ke depan, di antaranya ketika suku bunga global mereda, sehingga otomatis kinerja index dolar Amerika Serikat (AS) relatif melandai.

Faktor tersebut dinilainya, merupakan kesempatan bagi saham sektor komoditas energi untuk bersinar di semester kedua 2023.

"Memang meskipun saya akui, bahwasanya sudah tidak terjadi disrupsi rantai pasok global, tentunya permintaan akan muncul di semester kedua pula. Permintaan juga pasti akan meningkat karena sehubungan dalam rangka menghadapi musim dingin di negara kawasan Eropa," ujar dia melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Sabtu (29/7/2023).

Baca juga: Jerman Lirik Afrika sebagai Sumber Energi Hidrogen

Kemudian, juga berkaitan dalam rangka komoditas energi untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi, misalnya di China dan India karena memang kinerja pertumbuhan ekonomi kedua negara tersebut di atas rata-rata dibandingkan negara maju lainnya.

"Jadi, permintaan komoditas tetap kuat di semester II, walaupun tidak bisa mencapai era commodity boom price, tapi setidaknya ada harapan di situ," kata Nafan.

Sementara kalau untuk kinerja emiten, dia menilai, itu cenderung dipengaruhi dari faktor harga komoditas, di mana saat ini harga komoditas turun atau lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

"Ini pasti memengaruhi kinerja rata-rata harga jual average, tentunya ini membuat kinerja emitennya relatif moderat kalau menurut saya begitu kan. Jadi, wajar saja, kalau Mirae Asset Sekuritas Indonesia mempertahankan rating netral untuk sektor komoditas, apalagi juga kontribusi saham sektor energi terhadap IHSG saja memang secara market weight rata-rata di bawah 1 persen, nggak terlalu besar ya," pungkasnya.

Adapun untuk rekomendasi saham di sektor energi dari Nafan, yakni PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Merdeka Cooper Gold Tbk (MDKA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved