Fokus Jamin Mutu Produk dari Hulu hingga Hilir, Sido Muncul Raih Penghargaan dari BPOM
BPOM menilai Sido Muncul memiliki komitmen mendukung pasokan bahan baku obat alam yang bermutu sebagai basis kemandirian nasional.
Penulis:
Bambang Ismoyo
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terbaik yang telah melakukan penjamin mutu produk dari hulu ke hilir, oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
BPOM juga menilai Sido Muncul memiliki komitmen mendukung pasokan bahan baku obat alam yang bermutu sebagai basis kemandirian nasional.
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengungkapkan, dirinya sangat mengapresiasi penghargaan ini.
Baca juga: Sido Muncul Siap Operasikan Hotel Tentrem di Jakarta Awal 2024, Usung Konsep Tradisional Modern
Menurutnya, BPOM telah melakukan gebrakan yang sangat baik bagi industri obat dan makanan tanah air.
Karena pada dasarnya, penilaian terhadap berkualitasnya suatu perusahaan obat maupun makanan utamanya didasarkan pada aspek bahan baku pangan maupun obat. Mulai dari hulu maupun hingga hilir.
"BPOM tidak hanya mengawasi dan memberi izin, tetapi mereka memberi motivasi yakni apresiasi. Di mana industri diberi penghargaan karena upayanya," papar Irwan di acara penganugerahan yang berlangsung di Grand Mercure Kemayoran, Kamis (27/7/2023).
Ia melanjutkan, Sido Muncul sangat selektif ketika memproduksi berbagai produk obat herbalnya.
Mulai dari bahan baku yang masuk ke dalam pabrik, hingga produk Sido Muncul jadi dan dijual di pasar.
Untuk menjamin mutu yang dimaksud, Sido Muncul memiliki berbagai fasilitas seperti laboratorium untuk mengecek kualitas bahan baku, memiliki greenhouse nursery sendiri, serta menggandeng Perguruan Tinggi untuk riset atau pengembangan.
Bahkan, Sido Muncul juga melakukan pengembangan rantai pasok komoditas bahan baku jamu, yakni dengan cara menggandeng petani.
Irwan mengungkapkan, pihaknya kerap melakukan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, sehingga berdampak terhadap peningkatan standar mutu kualitas bahan, dengan penerapan kegiatan pasca panen seperti pembuatan ekstraksi.
Hal ini perlu dilakukan untuk dapat membantu memenuhi kebutuhan bahan baku jamu tradisional yang kini permintaannya terus meningkat.
"Kami kalau terkait penanaman kami bekerjasama dengan petani. Kemudian kami punya laboratorium dan greenhouse nursery, kita juga telah bekerja sama dengan perguruan tinggi," papar Irwan.
"Karena kan bahan baku yang diolah banyak, pasarnya luas dan oppotunity-nya banyak, jadi ini tidak bisa kami kerjakan sendiri. Jadi kami bersedia mengajarkan petani," pungkasnya.
Ingin Hadirkan Saksi BPOM di Sidang, Pihak Nikita Mirzani: Biar Masyarakat Tahu Ini Masalah Skincare |
![]() |
---|
Indomie Soto Banjar Limau Kuit Dinyatakan Aman, BPOM Klarifikasi Temuan Taiwan |
![]() |
---|
WHO Ungkap Jutaan Anak di Dunia Termasuk Indonesia Tewas Akibat Layanan Kesehatan Tidak Aman |
![]() |
---|
Pihak BPOM Disebut Akan Bersaksi di Sidang Kasus Nikita Mirzani vs Reza Gladys, Ini Harapan Sahabat |
![]() |
---|
Kepala BPOM Curhat Panen Kritik di Medsos Soal Kasus Indomie Soto Banjar Limau Kuit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.