UMKM di Solo Sulap Limbah Kayu Jati Jadi Produk Kerajinan Kreatif
Bien Craft, UMKM asal Solo Jawa Tengah yang manfaatkan limbah kayu jati jadi produk kreatif bernilai jual.
Selain di Hotel The Royal Surakarta Heritage, produk Bien Craft juga 'mejeng' di sejumlah tempat lainnya.
Mulai dari Margangsa Hotel Solo, Night Market Ngarsopuro, Gedung DPRD Surakarta, hingga Museum Heritage Palace di Kartasura, Sukoharjo.
Terus Inovasi
Ide-ide kreatif tampaknya menjadi hal yang selalu dimiliki Bu Bien.
Bien Craft saat ini memiliki produk baru berupa scraft atau syal lurik.
"Kain lurik yang asli itu kalau orang tidak tahu kalau dicuci bakal luntur dan mengerut atau mengecil."
"Nah kain lurik yang saya pakai untuk produk ini sudah melewati proses washing, jadi kalau dicuci aman tidak menyusut," ungkap Bu Bien.
Bien mengaku akan terus berinovasi menciptakan produk-produk kerajinan baru yang menarik.
"Memang saya orangnya sering tergoda melihat hal menarik, dan tertantang untuk membuat," ujar Bu Bin.
Saat ini, Bien Craft sudah merambah digitalisasi.
Selain berjualan online melalui marketplace, sistem pembayaran Bien Craft juga sudah menggunakan sistem nontunai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Tergabung di Rumah BUMN Solo
Lebih lanjut, Bu Bien mengungkapkan usaha yang ia jalankan tidak terlepas dari peran Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Solo, wadah pengembangan kapasitas UMKM di Solo Raya.
Tidak hanya pelatihan, Rumah BUMN Solo yang dikelola BRI itu membuat Bu Bien dapat berkolaborasi dengan pelaku UMKM lainnya.
Rumah BUMN bahkan pernah dijadikan tempat usaha Bien Craft.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.