Perusahaan Asal Arab Saudi Berminat Impor Minyak Goreng dari Indonesia
Permintaan untuk CP4 disebabkan karena Arab Saudi, khususnya di Riyadh, mempunyai rentang suhu yang termasuk ekstrim.
CP4 merupakan jenis minyak goreng yang telah mengalami penyaringan lebih dari satu kali sehingga warnanya seringkali lebih jernih.
Minyak goreng jenis ini lebih tahan terhadap suhu dingin yang dapat membuat minyak tersebut membeku.
Minyak goreng ini juga termasuk dalam jenis premium dan biasanya telah ditambahkan vitamin A sebelum dikemas.
Hal itu agar minyak gorengnya bisa lebih bersih dan sehat dikonsumsi dibandingkan minyak goreng jenis lainnya.
Baca juga: Utang Rafaksi Minyak Goreng Rp 800 Miliar, Kemendag Bakal Koordinasi dengan Aprindo
Sementara CP6 merupakan minyak nabati yang memiliki kualitas tinggi dan daya tahan lebih lama.
Jenis ini lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri pengemasan ulang serta restauran.
Sedangkan CP10 merupakan hasil dari pemurnian minyak sawit yang akan menjadi minyak olein.
Minyak tersebut dijual biasanya dijual sebagai minyak goreng curah.
Gagal Dipasok BUMN, PPI Gandeng Swasta untuk Penuhi Stok Gula Nasional |
![]() |
---|
KPPU: Pembatasan Impor BBM Non-Subsidi oleh Swasta Berpotensi Merusak Iklim Investasi |
![]() |
---|
DPR-Pemerintah Sepakat Tambah Bantuan Minyak Goreng untuk 20 Juta Keluarga |
![]() |
---|
Kemenkeu Anggarkan Rp 500 Miliar untuk Tambahan Bansos Minyak Goreng 2 Liter |
![]() |
---|
SPBU Swasta Kehabisan Stok, Pakar: Pemerintah Harus Kontrol Impor BBM Demi Ketahanan Energi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.