Abon Vegan UMKM Karanganyar Tembus Pasar Global, Dibuat dari Jantung Pisang hingga Cempedak
Pelaku UMKM Gadhing De'Vegan asal Karanganyar, Jawa Tengah membuat inovasi produk abon yang terbuat dari tanaman. Seperti jantung pisang dan cempedak.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Siapa bilang vegan tidak bisa menikmati abon? Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, berinovasi dengan membuat abon berbahan nabati.
Berawal dari kesulitan mencari makanan untuk vegan, Ayu Prameswari (42) berinisiatif membuat sendiri olahan makanan untuk vegan pada 2019.
Lahirlah Gadhing De'Vegan dengan produk makanan berbasis tanaman (plantbased).
Produk Gadhing De'Vegan antara lain abon yang dibuat dari jantung pisang, cempedak, dan sayur-sayuran.
Selain itu ada keripik dendeng berbahan jantung pisang dan wortel, serta sambel pecel Madiun vegan.
Ayu mengaku menjalani gaya hidup vegan sejak kecil.
"Saya menjalani pola hidup vegan sudah sejak kecil, dan saya kesulitan mencari makanan plantbased yang sesuai dengan ketentuan yang harus saya konsumsi," ungkap Ayu kepada Tribunnews.com, Selasa (23/5/2023).

Baca juga: Cerita Nareswari, Pelaku UMKM Solo Sulap Limbah Koran Jadi Sumber Cuan
Banyaknya produk makanan plantbased impor membuat Ayu berpikir mengapa tidak membuatnya sendiri.
"Padahal di negara kita ini kaya akan sumber daya alam yang banyak sekali ragamnya, dan dasar dari makanan orang Indonesia adalah berbasis nabati," ujarnya.
Banyaknya pertanian di sekitar daerah Ayu tinggal dan kesejahteraan petani yang minim menjadi alasannya memilih mendirikan usaha ini.
"Saya ingin mendobrak mindset yang keliru selama ini bahwa produk impor itu lebih unggul daripada produk lokal."
"Saya ingin membuktikan kepada semua orang produk lokal dengan kekayaan alam Indonesia sangatlah unggul dibandingkan produk impor," ungkap Ayu.

Usaha berpayung hukum CV Gadhing Mayang Kamukten itu diklaim Ayu tidak menghasilkan limbah.
"Hampir sama sekali tidak menghasilkan limbah dan itu sejalan dengan kampanye yang kami dukung, mengolah dan memanfaatkan hasil samping dari bahan baku produksi kami."
Sumber: TribunSolo.com
UMKM Beromzet di Bawah Rp4,8 Miliar Dapat Insentif Pajak Hingga 2029 |
![]() |
---|
Pertamina Lewat Pertapreneur Aggregator Sukses Bina UMKM Nanas-Qu di Desa Siwarak, Berdayakan Petani |
![]() |
---|
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata |
![]() |
---|
Pemberdayaan UMKM, Perempuan Penyandang Disabilitas di Medan Dilatih Pemasaran |
![]() |
---|
3 Fakta Pensiunan Guru Dibunuh di Karanganyar: Mertua Pelaku Tetangga Korban, Diduga Dirampok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.