Mengikat Ekonomi, Menjahit Asa: UMKM Perempuan Bersinar bersama Yayasan Astra
Kisah UMKM perempuan binaan Yayasan Astra yaitu Dea Modis dan Batik Akasia, buktikan ilmu dan pendampingan bisa bikin usaha naik kelas dan mandiri.
TRIBUNNEWS.COM - Di serambi rumah sederhana di Kampung Tahunan, Kapanewon Umbulharjo, Yogyakarta, seorang perempuan duduk bersila di atas alas. Di hadapannya terbentang kain putih dengan pola bunga.
Dengan jari-jarinya yang lincah, Desi, demikian ia disapa, mulai menjumput bagian demi bagian kain, lalu mengikatnya menggunakan benang jeans kuat-kuat.
Gerakan itu diulang berkali-kali, penuh dengan kesabaran dan ketelitian hingga kain tersebut penuh dengan simpul-simpul kecil.
Selesai dengan satu kain, ia segera berganti menjumput kain lainnya. Dalam sehari, Desi mampu menjumput sebanyak dua hingga tiga lembar kain.
Desi adalah salah satu ibu rumah tangga di Kampung Tahunan yang ikut ketiban berkah lewat kehadiran Dea Modis, UMKM yang memproduksi kain jumputan.

"Awalnya itu diajak sama pemilik Dea Modis. Terus semakin lama, semakin seneng sama menjumput, sampai sekarang tak ikutin terus," kata Desi di sela-sela proses menjumput.
Tak hanya mendapatkan keahlian menjumput, Desi mengaku sangat terbantu dengan penghasilan yang didapatnya sebagai perajin. "Ya, Alhamdulillah bisa membantu perekonomian keluarga, bisa tambah penghasilan buat bantu suami," ungkapnya.
Ia pun berharap, Dea Modis semakin sukses dan mendapatkan lebih banyak pesanan sehingga dapat membantu ibu rumah tangga lainnya di Kampung Tahunan menjadi perajin jumputan.
Selain Desi, masih ada 8-9 ibu rumah tangga lainnya di Kampung Tahunan yang ikut menjadi perajin jumputan. Pekerjaan menjumput ini mereka setelah selesai mengerjakan urusan rumah tangga atau sembari momong anak.
Keterlibatan para ibu rumah tangga sebagai perajin jumputan sejalan dengan misi dan semangat Tuliswati (64) ketika pertama kali mendirikan Dea Modis, 15 tahun yang lalu.
"Semangat utama Ibu ketika pertama kali terjun ke usaha kain jumputan dan merintis Dea Modis adalah memberdayakan ibu-ibu di sekitar rumah agar perekonomiannya mereka meningkat," kata Zuha Udia Vanesi, putra kedua Tuliswati yang kini mengelola Dea Modis kepada Tribunnews.com, Kamis (21/8/2025).
Baca juga: Kiprah Tuliswati Bangun UMKM Dea Modis, Gerakkan Perempuan Tahunan Lewat Kain Jumputan
Semangat itu terus dijaga Tuliswati dan sampai saat ini, semua karyawan Dea Modis mulai dari perajin, penjahit, hingga bagian administrasi adalah perempuan. "Yang laki-laki cuma satu, yaitu saya," ucap Zuha dengan terkekeh.
Lebih lanjut Zuha berkisah, usaha ini dirintis sang ibu pada tahun 2010 setelah mengikuti pelatihan menjumput yang digelar Dharma Wanita Persatuan SMKN di Yogyakarta. Ia melihat adanya potensi ekonomi di balik selembar kain yang hampir punah tersebut.
Terlebih proses pengerjaan kain jumputan tidak serumit batik dan belum banyak orang yang terjun ke dunia jumputan. Tulis, begitu sapaan akrabnya, tertarik untuk mengembangkan ilmu yang didapat dari pelatihan dengan menggandeng ibu-ibu di sekitar rumahnya.
Langkah wanita asli Banyuwangi, Jawa Timur itu menuai apresiasi dari pemerintah kalurahan dengan membentuk kelompok yang menampung para peserta pelatihan. Seiring berjalannya waktu, tumbuhlah usaha-usaha kecil yang bergerak di bidang kerajinan jumputan.
Sumber: TribunSolo.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Dea Modis
Batik Akasia
UMKM
Yayasan Astra
Bantul
Yayasan Dharma Bhakti Astra
Astra
Yogyakarta
Tuliswati
Ii Hurairah
Eksklusif
Meaningful
SDG08-Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Menkeu Purbaya Optimistis Ekonomi Segera Tumbuh 5,5 Persen, Sektor Properti Bakal Naik |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Subianto Beri Bintang Tanda Jasa Utama Kepada Ray Dalio |
![]() |
---|
Prabowo Ancam Kirim KPK-Kejagung Bersihkan BUMN, Komisi Antirasuah Beri Respons |
![]() |
---|
Selain Khalid Basalamah, Pihak Travel Dari HIMPUH Kembalikan Uang Dugaan Korupsi Kuota Haji ke KPK |
![]() |
---|
Mahfud MD Sebut 2 Cucu Keponakannya Keracunan MBG, Sempat Dirawat di Rumah Sakit selama 4 Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.