Didukung Kebijakan Sinergis, Indonesia Diyakini Mampu Redam Gejolak Inflasi
Perekonomian domestik diyakini tumbuh solid dan sehat meski diselimuti ancaman krisis tantangan makroekonomi global
Secara keseluruhan, John menilai perekonomian nasional saat ini sangat solid, sehingga memungkinkan untuk mencapai target pertumbuhan di kisaran 5 persen pada tahun ini.
Sebagai catatan positif lainnya, selama se-dekade, Indonesia juga keluar dari zona ekonomi rentan.
Sejauh ini, Indonesia juga masih bisa menikmati berkah komoditas yang tercermin dari moncernya surplus neraca dagang.
“Jadi ini merupakan hasil kebijakan terbaik dari Bu Sri Mulyani, plus juga keberuntungan dari sisi ekspor, kita membutuhkan keduanya," tegas John.
Sebelumnya, momok inflasi juga disinggung Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menurutnya, kelarnya pandemi memang disertai potensi inflasi yang menghantam perekonomian negara maju.
Kebijakan bank sentral negara-negara maju memang bisa ampuh meredam gejolak inflasi yang tinggi.
Namun sebaliknya, hal itu pun sangat berisiko bagi sektor keuangan, terutama dalam hal penggalangan dana obligasi.
“Pandemi bukan lagi risiko, yang harus diwaspadai adalah risiko inflasi," ungkap Sri Mulyani beberapa waktu lalu.
LPEM UI Sarankan Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga 5,25 Persen, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Ini Penyebab Nilai Tukar Rupiah Mengalami Penguatan, Berikut Faktornya |
![]() |
---|
Filipina Serius Lindungi Petani Lokal, Impor Beras Disetop 60 Hari |
![]() |
---|
Perusahaan Asuransi Makin Boncos Akibat Klaim yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Beras Sumbang Inflasi, Mendagri Tito Karnavian Dorong Perbaikan Tata Kelola Distribusi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.