Program Hilirisasi Pertambangan Diharapkan Tetap Berjalan Meski Terjadi Pergantian Pemerintahan
Hilirisasi terutama di sektor pertambangan diyakini memberikan kontribusi lebih besar kepada negara.
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Foto dokumentasi/OSS
Ilustrasi. Program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam melakukan hilirisasi pada sektor pertambangan diharapkan dalam berlanjut meski terjadi terjadi pergantian pemerintahan pada 2024.
“Hilirisasi ini bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi baterai kendaraan listrik,” tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan pasca program hilirisasi ekspor nikel yang awalnya menyumbang Rp 17 triliun meningkat hingga Rp450 triliun.
Peningkatan ini terjadi berkat pengolahan nikel menjadi barang jadi dan setengah jadi. Proses pengolahan inilah yang memungkinkan negara mendapatkan penerimaan lain dari pajak penghasilan, pajak PPN, penerimaan bukan pajak, bea ekspor, dan pajak karyawan.
Baca Juga
Industri Pertambangan Genjot Pengurangan Jejak Karbon dalam Operasional |
![]() |
---|
Sidang Kasus Suap Hakim, Istri Hakim Nonaktif Djuyamto Jadi Saksi di Persidangan |
![]() |
---|
Kemenyan Produksi Indonesia Diminati Pasar India Hingga AS |
![]() |
---|
Kemenperin Genjot Hilirisasi Kemenyan: Diminati Pasar Global, India Hingga Prancis |
![]() |
---|
Ekspor Motor AHM Tembus 159.000 Unit, ASEAN Jadi Pasar Utama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.