Selasa, 7 Oktober 2025

Bersahabat Lama, Begini Cara China Tolong Ekonomi Rusia dari Risiko Kejatuhan Akibat Sanksi Barat

Perusahaan-perusahaan Rusia telah menggunakan lebih banyak yuan untuk memfasilitasi naiknya perdagangan Rusia dengan China.

Anton Novoderezhkin / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Direktur Kantor Komisi Luar Negeri Pusat China Wang Yi di Kremlin di Moskow pada 22 Februari 2023. 

Ini menjadi keuntungan bagi kedua belah pihak. Rusia sangat membutuhkan pelanggan baru karena bahan bakar fosilnya dijauhi oleh Barat.

Baca juga: Ultimatum China ke AS Soal Konflik Ukraina: Jangan Tambah Bahan Bakar ke Api

Sementara bagi China, yang sekarang fokus untuk menyelamatkan ekonominya dari kemerosotan, membutuhkan energi murah untuk menggerakkan industri manufakturnya yang besar.

Kedua belah pihak berencana memperluas kemitraan itu lebih lanjut, termasuk kesepakatan antara perusahaan energi Gazprom dan China National Petroleum Corporation untuk memasok lebih banyak gas ke China selama 25 tahun ke depan.

“Dengan dibukanya ekonomi China pada tahun 2023, kita dapat mengharapkan peningkatan lebih lanjut dalam ekspor Rusia ke China, termasuk minyak bumi dan produk olahan minyak lainnya,” kata seorang profesor di Moscow State Institute of International Relations, Anna Kireeva.

Baca juga: Rusia dan China Berjanji Perkuat Hubungan Meski Ada Tekanan Internasional

2. Mengambil alih Jadi Pemasok, Menggantikan Barat

Rusia telah menghabiskan banyak dana untuk membeli mesin, elektronik, logam dasar, kendaraan, kapal, dan pesawat terbang dari China, sebagaimana dirinci dalam laporan Layanan Riset Kongres AS dari Mei lalu.

“Meskipun China enggan memberikan dukungan langsung pada perang Rusia, hubungan bilateral akan terus tumbuh karena Beijing bersifat oportunistik,” kata Thomas.

“Xi menghargai dukungan Putin sebagai pemberat strategis melawan Amerika Serikat yang semakin bermusuhan, tetapi dia tertarik pada Rusia terutama karena apa yang dapat dilakukannya untuk China,” tambahnya.

Rusia juga perlu mencari pengganti impornya dari pasar Barat, seperti mobil dan elektronik.

Merek mobil China, termasuk Havel, Chery, dan Geely, pangsa pasar mereka melonjak dari 10 persen menjadi 38 persen dalam setahun setelah cabutnya sejumlah merek kendaraan  Barat di pasar Rusia, menurut data terbaru dari perusahaan riset Rusia Autostat.

Pangsa pasar merek-merek mobil China di Rusia kemungkinan akan tumbuh lebih jauh pada tahun ini.

Haval F7 and F7x
Haval F7 and F7x dipasarkan di Russia.

Di industri elektronik, produk elektronik merek China menyumbang sekitar 40 persen dari pasar smartphone di Rusia pada akhir 2021.

Setahun kemudian, mereka hampir mengambil alih industri dengan 95 persen pangsa pasar, menurut perusahaan riset pasar Counterpoint.

3. Menggantikan Posisi Dolar AS

Setelah beberapa bank Rusia terputus dari SWIFT, Moskow telah beralih dari dolar AS ke yuan China. Perusahaan-perusahaan Rusia telah menggunakan lebih banyak yuan untuk memfasilitasi naiknya perdagangan Rusia dengan China.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved