Beras Bulog Sudah Dijual di Pasar Ritel Modern dengan Harga Rp 9.450 per Kg
Bapanas mendistribusikan beras Bulog medium ke pasar-pasar modern dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 9.450 per kilogram.
Bos Bulog: Pengusaha Tak Ambil Untung
Terkait dengan distribusi beras Bulog ke ritel modern ini, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan pengusaha ritel modern tidak mengambil keuntungan dari penjualan beras medium Bulog di gerai mereka.
Kata Buwas, harga beras medium yang ditawarkan pasar retail modern, sama persis dengan harga yang dijual di pasar tradisional.
"Harga jual beras Bulog di retail sama, Rp 9.450 per kg seperti di pasar tradisional. Beliau (pelaku usaha retail) tidak mengambil margin. Ini luar biasa," kata Buwas di Hypermart Puri Indah, Jakarta Barat, Rabu (8/2/2023).

Buwas memaparkan, beras Bulog yang masuk ke pasar retail modern telah dikemas dalam kemasan 5 kilogram. Sehingga, pelaku usaha retail hanya memasarkan beras medium Bulog sesuai harga eceran tertinggi (HET).
"Ini kita kerja sama dengan retail sekaligus kita pangkas (rantai distribusi) dengan sistem ini," papar dia.
Budi Waseso juga mengatakan, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dipastikan aman hingga Hari Raya Idul Fitri 2023.
"CBP yang pasti gini, CBP kita ini sudah cukup sampai setelah lebaran (Hari Raya Idul Fitri) kalau tidak ada panen. Tapi kalau kita nanti ada panen, ya kita lihat nanti," kata Buwas.
"Karena tugas saya sekarang, di kasih tugas oleh Kepala Bapanas Pak Arief tuh 2,4 juta ton beras menyerap," lanjutnya.
Buwas menyatakan, masyarakat tak perlu khawatir sebab stok beras pemerintah diprediksi akan bertambah seiring produksi panen raya di bulan depan.
"Jangan terlalu khawatir itu, memangnya kita enggak ada produksi? Ya kan? Sekaranf sudah mulai produksi kan," tegasnya.
Saat ini sejumlah daerah terpantau sudah memproduksi beras hasil panen. Namun, produksi beras itu belum bisa dijadikan cadangan beras pemerintah.
Serapan beras itu untuk menutupi kebutuhan pasar secara menyeluruh. Untuk itu, masyarakat tak perlu khawatir terkait kesediaan beras.
"Kemarin Menteri Pertanian juga sudah mengekspos sudah ada produksi. Hanya kata Pak Arief tadi produksi yang awal-awal ini pasti Buloga tak bisa menyerap," paparnya.
Penyaluran Beras SPHP Capai 344 Ribu Ton, Bapanas: Distribusi Dipercepat |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta Kendalikan Harga Beras dan Genjot Inovasi Teknologi Pertanian |
![]() |
---|
Mendagri Tito Karnavian Apresiasi Tren Penurunan Harga Beras di Banyak Daerah |
![]() |
---|
Harga Beras Turun, Masyarakat Bersyukur Pangan Terjangkau |
![]() |
---|
Stabilisasi Harga Beras di 214 Daerah, Mendagri Dorong Pemda untuk Optimalkan Penyaluran Beras SPHP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.