Kamis, 2 Oktober 2025

Beras Bulog Sudah Dijual di Pasar Ritel Modern dengan Harga Rp 9.450 per Kg

Bapanas mendistribusikan beras Bulog medium ke pasar-pasar modern dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 9.450 per kilogram.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Tumpukan beras Bulog di gudang PT Food Statiton Tjipinang Jakarta Timur untuk kemudian disalurkan ke masyarakat sebagai program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras, Jumat (3/2/2023). Bulog menyalurkan ratusan ribu ton beras untuk stabilisasi harga beras yang saat ini mulai naik sebelum memasuki panen raya pada bulan Maret mendatang termasuk mendistribusikannya ke jaringan ritel modern. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog melakukan operasi pasar di sejumlah pasar ritel modern seluruh Indonesia untuk menstabilkan harga beras.

Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyatakan, pihaknya telah mendistribusikan beras Bulog medium ke pasar-pasar modern dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 9.450 per kilogram.

Arief memastikan, pendistribusian beras dilakukan secara menyeluruh mulai dari pasar tradisional hingga ke pasar modern. 

Sejumlah pasar ritel modern yang sudah mendapat pasokan beras medium Bulog diantaranya, Transmart, Ramayana, Indogrosir dan saat ini mendistribusikan ke Hypermart.

"Jadi nanti ga boleh ada yang melintir juga mau nya ke modern karena pak arif pernah dari modern bukan. Nomer satu pasar, tradisional kita penuhi," kata Arief di Hypermart Puri Indah, Jakarta Barat, Rabu (8/2/2023).

"Kerja sama dengan pemerintah daerah se-indonesia juga kita kerjakan, ke pedagang juga kita kerjakan, yang hari ini ditambah retailer," lanjutnya.

Arief menyatakan, beras Bulog yang masuk ke pasar modern maupun tradisional dalam kondisi baik. 

"Masyarakat bisa memilih silahkan, beras Bulog kalau dulu kualitasnya tidak bagus tapi sekarang Dirut Bulog menjamin kualitasnya bagus. Kalau kualitas ga bagus, kembalikan. Itu jaminan dari kita," tegasnya.

Baca juga: Selain Transmart, Bapanas Sebut Beras Bulog Bakal Masuk Alfamart dan Indomaret

Hal serupa juga disampaikan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso. Menurut dia, kondisi beras medium Bulog ini diniliai baik untuk dikonsumsi masyarakat.

"Beras ini kualitasnya bagus, kualitas premium dan kadar airnya 13,5 persen. itu totalnya hanya 5 persen jadi sangat bagus," papar dia.

Buwas mengatakan, beras medium yang dijual pada pasar retail modern sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET). Untuk itu, kata Buwas, masyarakat memiliki beragam pilihan beras yang tersedia di pasar retail modern.

Baca juga: Pedagang Pasar Kebayoran Lama Keluhkan Pasokan Beras Bulog yang Tak Dijual Langsung ke Warga

"Jadi nanti masyarakat banyak pilihan. Tapi ibu rumah tangga yang diutamakan adalah harga dan kualitas. Harga dulu baru kualitas," papar dia.

Dia kembali menegaskan bahwa, kondisi beras Bulog yang memiliki penilaian buruk itu sudah tidak berlaku. Sebab, beras medium Bulog ini dipastikan baik kualitasnya.

"Saya jelaskan lagi, Bulog enggak ada beras lama dan setiap beras mengeluarkan produksi. Kita sudah 4 bulan harus melalui SPO rice to rice melalui proses ulang, untuk menjamin bahwa beras dalam kondisi baik berkualitas," tegasnya.

Minggu ini Operasi Pasar ke Minimarket

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, distribusi beras Bulog bakal menyasar ke pasar ritel modern yakni Alfamart dan Indomaret.

Menurut dia, dua pasar ritel modern itu dinilai lebih dekat dengan masyarakat. 

"Saya minta tolong Pak Roy, juga temen-temen saudara saya di Alfamart dan Indomaret seluruh Indonesia, untuk bantu melakukan distribusi beras Bulog ini. Sehingga beras ini akan mendekatkan kepada masyarakat," ujar Arief.

Pekerja mengangkat beras Bulog ke gudang PT Food Statiton Tjipinang Jakarta Timur untuk kemudian disalurkan ke masyarakat sebagai program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras, Jumat (3/2/2023). Bulog menyalurkan ratusan ribu ton beras untuk stabilisasi harga beras yang saat ini mulai naik sebelum memasuki panen raya pada bulan Maret mendatang. Warta Kota/Henry Lopulalan
Pekerja mengangkat beras Bulog ke gudang PT Food Statiton Tjipinang Jakarta Timur untuk kemudian disalurkan ke masyarakat sebagai program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras, Jumat (3/2/2023). Bulog menyalurkan ratusan ribu ton beras untuk stabilisasi harga beras yang saat ini mulai naik sebelum memasuki panen raya pada bulan Maret mendatang. Warta Kota/Henry Lopulalan (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan, pendistribusian beras Bulog rencananya bakal dilakukan mulai pekan ini.

"Dalam minggu ini sedang dibicarkan retail yang lain termasuk Indomaret, Alfamart," ujar Roy.

Sebab kata dia, saat ini pihaknya tengah menghitung jumlah retail-retail Alfamart dan Indomaret yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Lagi dihitung. Karena tersebar dan distribusi center ada dimana mana jadi sudah disampaikan Bulog sudah siap menyuplai beras kualitas medium di seluruh Indonesia lewat kantor wilayah," ucap dia.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey saat ditemui wartawan di kawasan Jakarta Barat, Rabu (8/2/2023).
 
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey saat ditemui wartawan di kawasan Jakarta Barat, Rabu (8/2/2023).   (Tribunnews/Nitis Hawaroh)

Roy menambahkan, sebanyak 500 ton beras telah didistribusikan Bulog dan Bapanas ke pasar retail modern.

Kata dia, dari jumlah tersebut, sebanyak 150 ton beras berhasil didistribusikan ke Hypermart selama kurun waktu dua hari ini.

"Per 2 hari ni sudah masuk 150 ton toko ini (Hypermart), sehari 75 ton. Tapi kita kemarin ritel yang jual SPHP sudah ada di Ramayana, Indogrosir, Transmart, sudah ada 200 ton. Kita kan baru jalan," tegas dia.

Roy menambahkan, peran retail modern yaitu menjaga ketersediaan pangan masyarakat serta stabilitas harga.

Untuk itu, dia megaku harga dan kualitas beras di pasar retail modern dinilai terjangkau bagi masyarakat.

"Ini adalah beras yang ditunggu masyarakat sebenarnya. Stigma yang mengatakan beras Bulog kurang baik, kurang bagus dan sebagainya ternyata kita saksikan hari ini stigma itu sudah tidak ada," ungkap Roy.

"Beras yang ada ini justru beras-beras yang kualitas premium tapi harganya sangat terjangkau harga eceran tertinggi Rp9.450 untuk zona 1," lanjutnya.

Bos Bulog: Pengusaha Tak Ambil Untung

Terkait dengan distribusi beras Bulog ke ritel modern ini, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan pengusaha ritel modern tidak mengambil keuntungan dari penjualan beras medium Bulog di gerai mereka.

Kata Buwas, harga beras medium yang ditawarkan pasar retail modern, sama persis dengan harga yang dijual di pasar tradisional.

"Harga jual beras Bulog di retail sama, Rp 9.450 per kg seperti di pasar tradisional. Beliau (pelaku usaha retail) tidak mengambil margin. Ini luar biasa," kata Buwas di Hypermart Puri Indah, Jakarta Barat, Rabu (8/2/2023).

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Buwas memaparkan, beras Bulog yang masuk ke pasar retail modern telah dikemas dalam kemasan 5 kilogram. Sehingga, pelaku usaha retail hanya memasarkan beras medium Bulog sesuai harga eceran tertinggi (HET).

"Ini kita kerja sama dengan retail sekaligus kita pangkas (rantai distribusi) dengan sistem ini," papar dia.

Budi Waseso juga mengatakan, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dipastikan aman hingga Hari Raya Idul Fitri 2023.

"CBP yang pasti gini, CBP kita ini sudah cukup sampai setelah lebaran (Hari Raya Idul Fitri) kalau tidak ada panen. Tapi kalau kita nanti ada panen, ya kita lihat nanti," kata Buwas.

"Karena tugas saya sekarang, di kasih tugas oleh Kepala Bapanas Pak Arief tuh 2,4 juta ton beras menyerap," lanjutnya.

Buwas menyatakan, masyarakat tak perlu khawatir sebab stok beras pemerintah diprediksi akan bertambah seiring produksi panen raya di bulan depan.

"Jangan terlalu khawatir itu, memangnya kita enggak ada produksi? Ya kan? Sekaranf sudah mulai produksi kan," tegasnya.

Saat ini sejumlah daerah terpantau sudah memproduksi beras hasil panen. Namun, produksi beras itu belum bisa dijadikan cadangan beras pemerintah.

Serapan beras itu untuk menutupi kebutuhan pasar secara menyeluruh. Untuk itu, masyarakat tak perlu khawatir terkait kesediaan beras.

"Kemarin Menteri Pertanian juga sudah mengekspos sudah ada produksi. Hanya kata Pak Arief tadi produksi yang awal-awal ini pasti Buloga tak bisa menyerap," paparnya. 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved