Senin, 6 Oktober 2025

Pemerintah Diminta Gelar Rakortas soal Stok Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Bapanas meminta pemerintah untuk menggelar Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) untuk membahas stok pangan menjelang Ramadhan 2023.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Nitis Hawaroh
Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi saat mengunjungi Gudang Bulog di Jakarta Utara, Jumat (13/1/2023) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi meminta pemerintah untuk menggelar Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) untuk membahas stok pangan menjelang Ramadhan 2023.

Sebab, kata Arief, sejumlah komoditas seperti kedelai, bawang putih, daging dan gula mengandalkan impor untuk pasokan dalam negeri. Untuk itu, dia meminta pemerintah segera menyiapkan neraca pangan sebelum Ramadhan tiba.

Baca juga: Protes Impor Beras Jelang Panen Raya, Petani Cilacap Mengadu ke Ketua KPK

"Ini kita dorong rakortas cepat ya, rakortas itu menentukan neraca pangan segera. Ini besok ada sidang kabinet paripurna, setelah itu akan ada rakortas menentukan harga. Sehingga kalau ada pengadaan yang harus dari luar supaya enggak telat," kata Arief dikutip Sabtu (14/1/2023).

Terlebih, lanjut Arief, beberapa komoditas impor membutuhkan waktu hingga dua bulan untuk masuk ke Indonesia. Dia menegaskan, pemerintah akan memutuskan neraca pangan itu dalam jangka waktu dua pekan kedepan.

"Jadi Maret tanggal 21 mulai puasa, Lebarannya kan maju sehingga kita kan perlu waktu ada yang 36 hari, ada yang 2 bulan lebih untuk pengadaan dari luar. Jadi ini kita harus putuskan dalam 1-2 minggu segera," tutur dia.

Sementara itu, akhir pekan ini Bapanas akan mengecek kedelai impor di Pelabuhan Cigading, Banten, Jawa Barat.

"Kedelai nih, besok hari minggu saya pak mendag, gubernur NTB, gubernur Jawa Barat itu akan ke Cigading," kata Arief.

Baca juga: Badan Pangan Nasional Pastikan Tidak Ada Impor Beras Jelang Panen Raya

Arief berujar, dia dan Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan bakal memastikan impor kedelai sebanyak 55 ribu ton itu, sampai di tanah air.

Nantinya, kedelai impor itu bakal didistribusikan kepada perajin dengan harga Rp 11.000. Kata dia, harga tersebut sudah termasuk subsidi yang diberikan pemerintah.

"Kita akan bongkar 55 ribu ton kedelai dengan harga Rp 12.000. Itu kalau diberikan ke teman-teman perajin tahu tempe masih ada subsidi Rp 1.000 kan jadi Rp 11.000," tutur dia.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved