Ibadah Haji 2012
Timwas Haji: Kondisi Pelayanan Transportasi Darat Buruk
Tim Pengawas Haji 2012 DPR telah melakukan rapat koordinasi untuk mengevaluasi penyelenggaraan haji 2012 di Mekkah kemarin malam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Pengawas Haji 2012 DPR telah melakukan rapat koordinasi untuk mengevaluasi penyelenggaraan haji 2012 di Mekkah kemarin malam (20/10/2012). Rapat dipimpin bersama oleh Djazuli Juwaini, Chairunnisa dan diikuti oleh 20 anggota timwas lainnya.
Dari rilis yang diterima, Mahrus Munir dari Demokrat mengemukakan temuan bahwa kondisi pelayanan penjemputan jemaah dari Jeddah ke Mekkah memburuk dibanding tahun lalu. Secara umum kondisi bus-bus penjemputan berumur tua, radiatornya banyak yang terbakar.
Hal tersebut setidaknya dialami oleh jemaah kloter 47 dari Surabaya yang mogok di km 200. Sedangkan Jemaah kloter 27 asal Solo harus mengalami bus mogok 2X pada km 55 dan menjelang masuk Mekkah harus berganti bus karena bus tidak bisa diperbaiki.
Ada juga insiden tas kopor yang berhamburan dari bus penjemputan sehingga mengganggu kelancaran perjalanan jemaah menuju Mekkah. Menurut Timwas yang paling memprihatinkan adalah nasib jemaah yang diangkut oleh bus Naqoba mengalami kebakaran total akibat radiator terbakar. Harta benda jemaah ludes tak bersisa walau tidak menimbulkan korban nyawa.
Ganjar Pranowo dari PDIP mengatakan timwas akan membentuk pokja untuk memastikan pihak manajemen konsorsium penyewaan bus Naqoba memenuhi janjinya untuk mengganti semua kerugian yang dialami oleh jemaah korban yaitu minimal 1000 real/korban (Rp 2,5juta). Timwas harus memastikan bahwa penggantian tersebut dilaksanakan secepatnya dan adil sehingga tidak mengganggu tujuan jemaah untuk beribadah haji.
Sementara Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengungkapkan temuan yang lain adalah berkaitan dengan fasilitas penjemputan bus dari pemondokan ke Masjidil Haram yang membatasi akses jemaah Indonesia. Meski bus disewa dan dipasangi stiker Indonesia, faktanya jemaah negara-negara lain terutama Afrika yang berbadan lebih besar sering menyerobot.
Akses jemaah Indonesia terhadap transportasi semakin terbatas karena jumlah ketersediaan bus yang disewa Kemenag juga memang tidak mencukupi kebutuhan.
"Terhadap kondisi pelayanan transportasi yang memburuk ini, Timwas memandang perlu untuk mengevaluasi kontrak Kemenag dengan perusahaan-perusahaan bus. Merupakan kebutuhan untuk mencantumkan spesifikasi kendaraan dalam kontrak termasuk sekaligus usulan untuk mempekerjakan sopir-sopir TKI demi perbaikan akses jemaah terhadap fasilitas bus yang tersedia," tukasnya.
- Garuda Selesaikan Penerbangan 112.473 Calon Jemaah Haji
- Pemilik Azizi Travel Akhirnya Diboyong ke Mapolresta Medan
- Sudah Setor Rp 90 Juta tapi tak Kunjung Naik Haji
- Agen Janji Kembalikan Uang Calon Jamaah Haji
- Calon Jamaah Haji Dipaksa Bayar Visa Rp 30 Juta
- Ita Merasa Ditipu Agen karena Dua Kali Gagal Berangkat Haji