GEF Luncurkan Daru Green Station dan Kampung Iklim
Guna mewujudkan desa percontohan menjadi Desa Iklim, Green Edelweiss Foundation (GEF) meluncurkan programnya yaitu Daru Green Station.
Laporan Tribunnews Batam, Iman Suryanto
TRIBUNNEWSBATAM, BANTEN - Guna mewujudkan desa percontohan menjadi Desa Iklim, Green Edelweiss Foundation (GEF) meluncurkan programnya yaitu Daru Green Station.
Peluncuran program tersebut, dihadiri secara langsung oleh Direktur Eksekutif Green Edelweiss Foundation, Ahmad R Subing ,Puteri Indonesia 2011 Maria Selena , Sekretaris Jendral Daru Station Community Mohamad Sobari, Anggota DPR RI komisi I, A. Zaky Iskandar, Camat Jambe Tatang Priatna, SE, Kepala Desa Daru H.M.Ayo Suharyo serta masyarakat desa Daru.
"Kami sangat optimis program ini akan berjalan dengan lancar dan cepat, melihat antusias kelembagaan dari tingkat camat, kepala desa, karang taruna, ibu ibu PKK dan seluruh masyarakat mendukung program ini," terang Ahmad R. Subing kepada Media.
Nantinya, desa Daru akan menjadi desa percontohan. Dimana desa ini akan dijadikan kawasan desa iklim. Dari aspek lingkungan diharapkan Desa Daru dapat menjadi contoh untuk desa desa lain di sekitarnya bahkan di Indonesia untuk mengurangi laju pemanasan global yang mengakibatkan terjadinya perubahan iklim.
Acara pembukaan tersebut ditandai dengan penanaman pohon oleh Green Edelweiss Foundation, Daru Station Community, Puteri Indonesia 2011, Anggota DPR RI, Camat dan Kepala Desa serta diikuti oleh tokoh masyarakat lainya.
Pada tahap awal, direncanakan akan ditanam 3000 pohon dari berbagai jenis, baik pohon buah maupun pohon keras untuk menutupi lahan lahan kosong yang berada di sekitar desa.
Pria yang akrab disapa Ayi ini juga menjelaskan dalam program desa iklim ini menitikberatkan pada 3 kegiatan yaitu adaptasi, mitigasi, dan kelembagaan.
Dari sisi adaptasi ditentukan oleh masyarakat Daru dengan kemampuan memanfaatkan dan mengolah lingkungan, tanah, sungai, hutan menjadi daya guna tanpa merusak lingkungan sekitar.
"Masyarakat juga perlu memanfaatkan ilmu pengetahuan dan informasi dengan pengembangan adanya teknologi modern sehingga tidak ada kesenjangan informasi dan pengetahuan dalam masyarakat. Dan ini bertujuan agar masyarakat tidak perlu lagi melakukan urbanisasi ke kota besar untuk belajar sehingga mereka dapat menciptakan suatu pekerjaan dan membangun desanya," jelasnya. Selain itu, desa Iklim diharapkan dapat mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah (problem solving) di desa menuju desa yang lebih maju.
Dari sisi mitigasi, tambahnya, dengan adanya desa Iklim ini ditujukan untuk menurunkan dan mengurangi efek gas rumah kaca di level masyarakat, melalui penggunaan teknologi tepat guna dan memanfaatan sumber energi terbarukan dengan fotensi yang ada di desa daru.
"Desa Iklim mendorong pemanfaatan kearifan lokal yang telah ada sehingga pembangunan di daerah tersebut lebih berwawasan lingkungan berkelanjutan, diikat dengan budaya yang kuat serta kesejahteraan rakyat yang meningkat dan sumber daya manusia yang cerdas," katanya.
Program Desa Iklim ini menitikberatkan pada bebera aspek seperti Lingkungan, pendidikan, sosial budaya dan kesejahteraan masyarakat. Sehingga program ini benar benar nyata, terintegrasi dan berkelanjutan dalam upaya membangun desa dan masyarakat sampai upaya mewujudkan bumi agar terus tetap hijau.
Untuk meningkatkan pendidikan, Green Edelweiss Foundation juga telah mengumpulkan kurang lebih 1000 buku untuk disumbangkan ditaman baca desa Daru, buku buku tersebut merupakan sumbangan dari Sahabat Edelweiss dari berbagai daerah, seperti Papua, Lampung, Bandung , Surabaya dan Jakarta. Bahkan ke depan kami ingin menjadikan rumah baca tersebut terbesar di kecamatan bahkan se- Kabupaten.
Dari segi budaya, GEF akan meningkatkan nilai nilai seni dan budaya yang ada di Desa Daru sehingga mereka dapat tampil dalam ajang nasional maupun internasional , untuk itu GEF juga akan bekerjasama dengan negara negara asing guna pertukaran budaya melalui pertukaran pelajar yang berprestasi dengan misi misi budaya.
"Untuk keberhasilan ini tentu saja GEF tidak dapat berjalan sendiri, dukungan dari pemerintah dan pihak pihak swasta melalui bantuan atau program CSR nya sangatlah menentukan keberhasilan dari program ini," tutupnya. (isu)
BACA JUGA: