Rabu, 1 Oktober 2025

Revisi UU KPK

Dua Musuh Utama KPK Versi ICW

Indonesia Corruption Watch (ICW) melihat KPK memiliki dua musuh utama saat ini. Peneliti ICW, Apung Widadi, mengatakan, musuh

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Dua Musuh Utama KPK Versi ICW
Kompas Nasional/LUCKY PRANSISKA
Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kawasan Kuningan Jakarta, Selasa (17/7/2012). Polemik pembangunan gedung baru KPK masih belum selesai dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat masih menggalang dana untuk menyumbang KPK.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) melihat KPK memiliki dua musuh utama saat ini. Peneliti ICW, Apung Widadi, mengatakan, musuh tersebut adalah korupsi terkait politik dan penegak hukum.

"Ketika ditangani KPK, maka terdapat tembok besar dan mendapat serangan balik, padahal itulah epicentrum di Indonesia," kata Apung di Kantor TII, Jakarta, Minggu (30/9/2012).

Apung mengatakan, serangan balik dari DPR begitu gencar seperti tanda bintang untuk pembangunan gedung KPK, Revisi UU KPK yang memperlemah kewenangannya.

Apalagi, kata Apung, audit kinerja KPK yang diminta DPR terlihat mengada-ada. "Anggota legislatif gencar melakukan penggembosan KPK," tuturnya.

Apung menilai, partai politik yang melemahkan KPK adalah mereka yang belum tersetuh agenda reformasi. Apalagi partai-partai politik membutuhkan dana cukup besar untuk pemilu 2014.

"KPK dilemahkan dengan aksi parpol yang mengeruk uang negara. Ini bisa menandakan pemilu dapat dinilai gagal," katanya.

Namun, Apung mengatakan, masyarakat sudah sangat cerdas dalam pemilu. Mereka kini terbuka dan tidak memilih parpol yang dinilai bermasalah.

"Parpol yang getol dengan revisi UU KPK, masyarakat tidak akan memilih calon dari partai tersebut," imbuhnya.

BACA JUGA:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved