Jumat, 3 Oktober 2025

Film Innocence of Muslims

Sabam: Agama Lain Bersatu Menentang Innocence of Muslims

Politikus senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait, turut hadir dalam aksi yang digelar oleh ribuan massa Partai Keadilan Sejahtera

Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Sabam: Agama Lain Bersatu Menentang Innocence of Muslims
TRIBUN JAKARTA/BAHRI KURNIAWAN
Mantan Presiden PKS, Hidayat Nur Wahid, tiba di lokasi aksi di depan Kantor Kedubes AS, Minggu (30/9/2012). PKS menggelar unjuk rasa menentang peredaran dan pembuatan film Innocence of Muslim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait, turut hadir dalam aksi yang digelar oleh ribuan massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memprotes peredaran film "Innocence of Muslims" di depan Kantor Kedubes AS di Jakarta, Minggu (30/9/2012).

Dalam orasinya, Sabam mengatakan, dirinya menentang penghinaan terhadap Islam dalam film "Innocence of Muslims", yang menurut Sabam mendapat perlindungan dan dukungan keuatan besar lain di AS.

"Yang saya pertanyakan, kenapa partai saya belum melakukan aksi serupa, Golkar, PPP, Demokrat yang saat ini berkuasa, kenapa tidak melakukan aksi seperti ini. Berbahagialah kita PKS masih punya semangat memperjuangkan itu," tukas Sabam disambut gemuruh massa PKS.

Sabam juga mengatakan, penganut agama-agama lain di Indonesia berdiri di belakang muslim Indonesia dalam memprotes dan mengutuk aksi penistaan agama dan Nabi Muhammad SAW.

"Agama-agama lain bersatu bersama saudara-saudara, mengutuk cara saudara Bacile yang menghina orang Islam," tutur Sabam.

Lebih lanjut, Sabam mengatakan, dirinya menghargai PKS yang tetap berkomitmen untuk menentang kolonialisme dan imperialisme.

"Sejujurnya saya menghormati PKS yang tetap konsisten menentang kolonialisme," tandas Sabam.

Seperti diketahui film berjudul “Innocence of Muslims” mengundang protes di berbagai belahan dunia. Dalam film berdurasi dua jam itu Nabi Muhammad digambarkan sebagai seorang penipu, lelaki hidung belang yang lemah dan gemar melakukan pelecehan seksual terhadap anak (pedofil).

Di Jakarta sendiri, tercatat sejak 14 September 2012 hingga akhir bulan ini ada beberapa kali aksi protes dari berbagai elemen massa di depan Kedubes AS.

Aksi protes pertama dilakukan 500 massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di depan Kedubes AS di Jakarta, Jumat (14/9/2012) lalu.

Kemudian, 17 September 2012, aksi protes kedua dilakukan oleh Forum Umat Muslim (FUI) dan FPI yang berlangsung ricuh. Kemudian pada 19 September 2012, aksi dari Pandu Keadilan Partai Keadilan Sejahtera.

Dan terakhir aksi dari puluhan orang yang mengatasnamakan kelompok Ahlul Bait Indonesia (ABI) Jumat (21/9/2012).

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved