Jumat, 3 Oktober 2025

Film Innocence of Muslims

PMKRI Mengutuk Film 'Innocence of Muslims'

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) menyatakan film "Innocence of Muslims" merendahkan harkat dan martabat

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto PMKRI Mengutuk Film 'Innocence of Muslims'
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat menggelar unjuk rasa menentang beredarnya film Innocence of Muslims di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (14/9/2012). Dalam aksinya, ratusan orang pengunjuk rasa ini mengecam keras beredarnya film karya Sam Bacile tersebut, karena isinya menghina Nabi Muhammad SAW dan umat Islam. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) menyatakan film "Innocence of Muslims" merendahkan harkat dan martabat manusia.

Film tersebut tidak layak ditayangkan dan ditonton oleh masyarakat. Sebab, film itu menghina Ketuhanan Yang Maha Esa. Film itu juga merendahkan martabat dan harkat manusia sebagai ciptaan Maha Kuasa, tidak hanya umat muslim, tetapi semua umat beragama di dunia.

"Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia dengan tegas mengutuk keras tindakan dan perilaku penghinaan atau penistaan terhadap agama," ujar Presidium Gerakan Kemasyarakatan Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, Melkior Wara Mas, dalam siaran pers kepada Tribunnews.com, Sabtu (15/9/2012).

PMKRI berharap masyarakat Indonesia tetap tenang dan tidak emosional, serta mencegah tindakan kekerasan.

"Indonesia merupakan negara pluralis, yang mampu menjaga kemajemukan bangsa. Masyarakat tidak mudah terpancing dengan aksi provokasi, secara dewasa menanggap tindakan mengadu-domba keragaman agama dan budaya bangsa," ujarnya.

PMKRI juga mengimbau pemerintah Indonesia agar memperhatikan penegakan hak-hak asasi manusia dalam beragama di dunia.

"PMKRI juga menghimbau agar pemerintah Indonesia mendesak kepada dunia Internasional (PBB) untuk menegakkan keberagaman budaya dan agama umat manusia di seluruh dunia," tukasnya.

Klik:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved