Kotak Amal di Makam Gus Dur dapat Rp 50 Juta Per Bulan
Menurut Azwani, para peziarah tidak ditarik uang atau karcis
TRIBUNNEWS.COM,JOMBANG - Berjubelnya pengunjung makam mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjelang Ramadan membuat jumlah dana yang masuk belasan kotak infaq di areal makam naik drastis.
Sejak 1 hingga 19 Juli, isi kotak amal mencapai Rp 50 juta. Sedangkan jika kondisi sepi kotak amal hanya Rp 30 juta per bulan.
Uang hasil dari kotak amal dikelola oleh LSPT (Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng) dan didistribusikan untuk ratusan anak yatim dan fakir miskin.
"Insya Allah pertengahan Ramadan ini, uang tersebut kita bagikan ke anak yatim dan fakir miskin. Selain itu, setiap bulan, kita juga sudah melakukan pembagian secara rutin," kata pengurus Ponpes Tebuireng Teuku Azwani, Jumat (20/7/2012).
Menurut Azwani, para peziarah tidak ditarik uang atau karcis saat berkunjung ke makam tokoh pluralis itu.
Pihak ponpes hanya menyediakan sejumlah kotak amal untuk diisi secara sukarela.
Kotak infaq itu dipajang mulai pintu masuk, dekat lokasi makam, hingga pintu keluar.
Diungkapkan, guna menjaga tranparansi, laporan hasil keuangan di makam presiden RI ke-4 itu selalu dipublikasikan lewat buletin LSPT.
Santri senior asal Nangroe Aceh Darussalam ini juga mengungkapkan, pada Ramadan tahun lalu, LSPT mengundang 570 fakir miskin dan anak yatim untuk diberi santunan.
Mereka masing-masing mendapatkan santunan berupa paket sembako senilai Rp 300.000 dan uang tunai Rp 100.000.
"Total yang dibagikan Rp 139 juta," ujarnya.