Sabtu, 4 Oktober 2025

Garut Belum Perlu Digelar Operasi Pasar

Wakil Bupati Garut, Agus Hamdani, mengatakan kenaikan harga kebutuhan pokok masih dalam batas toleransi.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Garut Belum Perlu Digelar Operasi Pasar
Tribun Timur/Muthmainnah Amri
Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Maros menggelar operasi pasar di Pasar Sentral Maros, Kamis (19/7/2012).

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Wakil Bupati Garut, Agus Hamdani, mengatakan kenaikan harga kebutuhan pokok masih dalam batas toleransi. Dengan demikian, menurut Agus, operasi pasar belum harus dilakukan.

"Menjelang Ramadan, harga bahan pokok mengalami kenaikan tapi masih dalam batas wajar. Persediaan bahan pun relatif aman hingga Lebaran nanti. Tapi kami akan terus melakukan pemantauan perkembangannya," kata Agus di ruang kerjanya, Kamis (19/7/2012).

Sementara itu harga daging ayam, telur ayam, dan daging sapi di sejumlah pasar di Kabupaten Garut mengalami lonjakan sampai Rp 10.000 per kilogram. Di Pasar Induk Guntur Ciawitali, sejumlah bahan kebutuhan pokok lainnya pun mengalami kenaikan harga.

Seorang penjual daging sapi di Pasar Guntur, Yayah (55), mengatakan kenaikan harga itu dinilai tidak wajar. Yayah mengatakan tidak mengetahui penyebab kenaikan harga tersebut karena distributornya sudah menetapkan harga baru. Dengan demikian, para pedagang hanya bisa menyesuaikan harga jual.

Beberapa hari sebelumnya, kata Yayah, harga daging sapi masih normal, yakni Rp 60 ribu sampai Rp 65 ribu per kilogram. Namun seperti dikatakan Yayah, kini harganya melonjak menjadi Rp 75 ribu sampai Rp 80 ribu per kilogram.

"Kalau naik harga itu maksimal Rp 2.000 per hari. Kalau sekarang dalam sehari atau dua hari saja kenaikan harganya mencapai Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu per kilogram," ujar Yayah saat ditemui di kiosnya, Kamis (19/7/2012).

Yayah mengakui, sejak terjadi kenaikan harga daging sapi, dia mendapat keuntungan yang cukup besar. Alasannya, kata Yayah, pasokan daging sapi mencukupi dan minat pembeli pun ikut melonjak.
Seorang pedagang daging ayam di Pasar Guntur, Yuyu (45), mengatakan normalnya harga daging ayam Rp 25 ribu per kilogram. Namun kini harganya mencapai Rp 30 ribu per kilogram. Menurutnya kenaikan harga daging ayam tidak mendatangkan keuntungan yang besar.

"Dari harga itu saya hanya bisa mengambil keuntungan sedikit supaya harga tidak terlalu tinggi dan pembeli tidak kabur. Kalau jual Rp 29 ribu, saya tidak akan dapat untung. Kalau lebih dari Rp 30 ribu, tidak akan ada yang beli," ujarnya.

Di Pasar Guntur, telur ayam mengalami kenaikan sebesar Rp 5.000 per kilogram. Pada hari bisa, harga telur ayam mencapai Rp 14 ribu per kilogram. Namun, kini harganya mencapai Rp 19 ribu per kilogram. Begitupun dengan harga gula merah, dari Rp 10 ribu per kilogram naik menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kilogram.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved