Tradisi Munggah Picu Kenaikan Harga
Kebiasaan berbelanja berlebihan di hari menjelang masuknya bulan Ramadan juga adanya tradisi
TRIBU&NNEWS.COM, CIAMIS - Kebiasaan berbelanja berlebihan di hari menjelang masuknya bulan Ramadan juga adanya tradisi munggah, memicu kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok.
"Kenaikan harga kebutuhan pokok beberapa minggu terakhir hanya dipicu kebiasaan belanja berlebihan. Itu yang terjadi hari-hari menjelang masuk puasa," ujar Deputi Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, Sabarudin, seusai mengecek stok beras di Gudang Bulog Pamalayan Ciamis, sentra cabai dan ayam pedaging di Sukamantri Ciamis Kamis (19/7/2012).
Sabarudin yang juga Koordinator Forum Komunikasi Pengendalian Inflasi (FKPI) Priangan Timur, mengatakan stok beras, ayam pedaging dan cabai untuk wilayah Ciamis dan Tasikmalaya dalam kondisi aman.
Dengan kondisi psikologis tersebut, kata Sabarudin, akan sangat menguntungkan pedagang. "Tetapi bagi konsumen hal tersebut jelas akan membebani. Ulah konsumen seperti itumemicu kenaikan harga yang selalu terjadi setiap menjelang bulan puasa dan menjelang lebaran.
Padahal konsumen tak perlu takut, akan kekurangan stok," ujar Sabarudin yang didampingi Kabulog Subdivre VII Ciamis H Ali Ardi, pejabat Bappeda Ciamis, Diseprindagkop, dan Bagian Perekonomian Pemkab Ciamis dan Pemkot Tasikmalaya.
Sabarudin mengingatkan kosumen untuk tidak terjebak panic buying setiap menjelang bulan puasa dan menjelang lebaran. "Sesungguhnya bulan puasa adalah untuk menahan diri. Termasuk menahan diri berbelanja yang berlebihan," ujarnya.