Jumat, 3 Oktober 2025

PPATK Telusuri Aliran Dana Proyek Vaksin Flu Burung

Pusat Pelaporan dan Analisis Transasi Keuangan (PPATK) menyatakan sedang menelusuri aliran dana dari pihak-pihak

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto PPATK Telusuri Aliran Dana Proyek Vaksin Flu Burung
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Kepala PPATK yang baru, Muhammad Yusuf (kiri) dan Wakil Kepala PPATK Agus Santoso saat jumpa pers usai serah terima jabatan di kantor PPATK Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2011). Kepala PPATK Muhammad Yusuf dan Wakil Kepala PPATK Agus Santoso akan menjabat untuk periode 2011 2016.

Laporan Wartawan Tribunnews.conm, Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transasi Keuangan (PPATK) menyatakan sedang menelusuri aliran dana dari pihak-pihak yang terkait proyek pabrik vaksin flu burung. Sejauh ini, penelusuran PPATK sebatas penelitian data.

"(Dalam tahap) penelitian dari data-data," kata Ketua PPATK, Muhammad Yusuf, di DPR, Jakarta, Senin (25/6/2012).

Menurut Yusuf, sejauh ini pihanya tidak menemukan kendala dalam penelusuran aliran dana terkait proyek tersebut. "Tidak ada, kami masih melakukan penelitian data-data," ujarnya.

Seperti diberitakan, KPK sedang menyelidiki proyek pengadaan pabrik vaksin flu burung itu. Penyelidikan KPK dimulai dengan mengusut proyek konstruksi yang dimenangkan PT Anak Negeri milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.

Belakangan diketahui, jika proyek untuk produsen vaksin nasional ini dilaksanakan oleh PT Biofarma.

Total proyek itu diketahui sebesar Rp 1,3 triliun. Dana awal disetujui pencairannya sebesar Rp 360 miliar pada 2008, lalu ada pencairan sebesar Rp 700 miliar pada 2009, dan pencairan dana terjadi lagi pada 2010 sebesar Rp 600 miliar.

Total dana triliunan yang masuk ke Kemenkes itu digunakan bersamaan dengan dana bantuan 3,5 juta dolar Amerikat Serikat dari organisasi kesehatan dunia WHO (World Health Organization).

Dana teresebut digunakan untuk proyek pengadaan peralatan pembangunan fasilitas pabrik, riset, dan alih fungsi vaksin flu burung senilai Rp 718,8 miliar dengan pemenang tender, PT Anugrah Nusantara (AN), perusahaan milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.

Atas kasus ini, Ketua Komisi IX Ribka Tjiptaning menaruh curiga adanya keterkaitan korupsi proyek vaksin flu burung senilai Rp 1,3 triliun ini dengan pembiayaan kampanye parpol tertentu saat Pemilu 2009. Sebab, proyek tersebut muncul berdekatan dengan Pemilu 2009.

KLIK JUGA:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved