Waktunya Muda Mudi Dapat Wawasan
Dari Gie hingga Maidan, 6 Film Tentang Demonstrasi yang Penuh Pesan Kemanusiaan
Dari Indonesia hingga mancanegara, film-film ini mengangkat kisah demonstrasi dengan penuh pesan kemanusiaan yang relevan untuk direnungkan.
TRIBUNNEWS.COM - Isu demonstrasi kerap menjadi bagian penting dalam perjalanan sejarah, baik di Indonesia maupun dunia. Tidak jarang, kisah ini kemudian diangkat ke layar lebar dengan sudut pandang yang berbeda, mulai dari drama personal, perjuangan politik, hingga dokumenter penuh realita.
Di tengah situasi sosial yang seringkali penuh gejolak, film bertema demonstrasi menjadi cermin bagaimana masyarakat berjuang menyuarakan aspirasi. Lewat visual dan alur cerita, penonton diajak merasakan langsung ketegangan, keberanian, sekaligus pengorbanan yang muncul dari jalanan.
Tak hanya menyentuh sisi politik, film-film ini juga menampilkan sisi kemanusiaan–kisah keluarga, sahabat, hingga individu yang terseret oleh arus perlawanan. Dari sini, kita bisa belajar bahwa demonstrasi bukan sekadar kerumunan massa, melainkan juga tentang suara hati yang menuntut perubahan. Berikut rekomendasi 6 film bertema demonstrasi, dari karya Indonesia hingga mancanegara.
1. Gie: Catatan Seorang Demonstran
Film ini mengisahkan perjalanan hidup Soe Hok Gie, aktivis mahasiswa Universitas Indonesia pada era 1960-an yang dikenal kritis dan idealis. Dibintangi Nicholas Saputra, Gie menyoroti perjuangan seorang keturunan Tionghoa yang berani melawan ketidakadilan di tengah gejolak politik Tanah Air. Sebagai seorang keturunan China, ia kerap mendapat ketidakadilan. Bahkan sahabatnya dituduh juga ditembak mati karena dituduh bergabung dengan PKI.
Lewat kisah Gie dan kawan-kawannya yang kerap turun ke jalan, penonton diajak melihat dilema seorang demonstran yang memilih jalan sunyi demi prinsip, meski harus berhadapan dengan diskriminasi, kehilangan sahabat, hingga represi rezim. Film Gie ini bisa kamu tonton melalui platform streaming Vidio dan Netflix.
2. Di Balik 98
Disutradarai Lukman Sardi, Di Balik 98 mengangkat kisah reformasi yang terjadi pada 1998 dan mengguncang Indonesia. Film ini menampilkan sisi humanis dari tragedi, bukan sekadar gambaran politik.
Film ini berkisah soal Diana (Chelsea Islan), seorang mahasiswa yang turun ke jalan meski berasal dari keluarga militer. Cerita ini memperlihatkan bagaimana mahasiswa, rakyat biasa, hingga keluarga sederhana ikut terdampak gelombang demonstrasi besar.
Dengan latar Tragedi Trisakti, film ini menghadirkan drama personal yang membuat peristiwa bersejarah itu terasa dekat dengan penonton. Tentunya, kamu bisa menyaksikan film tentang demonstrasi karya Lukman Sardi ini melalui platform streaming Netflix, ya.
3. The Trial of the Chicago 7
Film besutan Aaron Sorkin ini diadaptasi dari kisah nyata persidangan tujuh aktivis anti-Perang Vietnam yang dikenal sebagai Chicago 7. Mereka terlibat dalam aksi protes damai bersama ribuan demonstran lain saat Konvensi Nasional Partai Demokrat di Chicago pada tahun 1968.
Sayangnya, aksi damai tersebut berujung ricuh. Anggota Chicago 7 dituduh sebagai pemicu kerusuhan, konspirasi, hingga pelanggaran di perbatasan negara bagian. Mereka sempat ditahan, bahkan lima dari tujuh anggota sempat dinyatakan bersalah pada 1970, meski kemudian pengadilan banding membatalkan vonis tersebut pada 1972.
Lewat dialog tajam, adegan ruang sidang yang penuh ketegangan, dan drama politik yang pelik, film ini menyoroti bagaimana suara rakyat bisa berbenturan langsung dengan sistem hukum dan kekuasaan negara. The Trial of the Chicago 7 menjadi tontonan yang sarat makna, terutama tentang perjuangan melawan ketidakadilan lewat jalur hukum.
Kamu dapat menyaksikan film The Trial of the Chicago 7 pada platform nonton online Netflix.
Baca juga: 7 Film Indonesia Bakal Warnai September 2025, dari Drama Keluarga hingga Horor
4. Taxi Driver
Film ini terinspirasi oleh kisah nyata yang terjadi selama pemberontakan di Gwangju, Korea Selatan, pada tahun 1980. Film ini mengisahkan Kim Man-Seob (Song Kang-Ho), seorang sopir taksi dari Seoul yang bersedia mengantarkan seorang reporter asal Jerman, Peter, menuju Gwangju yang saat itu sedang dilanda demonstrasi dan kekerasan militer.
Waktunya Muda Mudi Dapat Wawasan
Bahaya Gas Air Mata: Kandungan, Efek Kesehatan, dan Cara Penanganannya |
---|
Sejarah Gas Air Mata dan Kontroversi Penggunaannya |
---|
Singapura Punya Speakers Corner, Tempat Warga Sipil Bebas Demo ke Pemerintahnya |
---|
Bukan Sekadar Beres-Beres, Decluttering Bisa Tingkatkan Kualitas Hidup |
---|
Mengenal Pacu Jawi: Tradisi Balap Sapi yang Sarat Nilai Kemerdekaan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.