Waktunya Muda Mudi Dapat Wawasan
Bersuara Lewat Warna: Cara Anak Muda Tetap ‘Berisik’ Soal Isu Sosial-Politik
Generasi muda memiliki cara tersendiri dalam berekspresi dan menyampaikan aspirasi. Salah satunya dengan bersuara lewat warna.
Penulis:
Nurfina Fitri Melina
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Dalam seminggu terakhir, banyak mahasiswa dan warga sipil dari berbagai kelompok yang turun ke jalan menyuarakan aspirasi terkait berbagai kebijakan dan sikap anggota DPR yang menyakiti hati rakyat.
Selain hadir secara fisik, generasi muda yang tidak bisa turun ke jalan juga turut menyampaikan aspirasi mereka dengan memanfaatkan media sosial sebagai wadah protes.
Sebagai generasi yang tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi, generasi muda Indonesia memang sangat akrab dengan internet dan media sosial. Maka itulah, generasi muda memiliki cara tersendiri dalam berekspresi dan menyampaikan aspirasi. Salah satunya dengan bersuara lewat warna.
Apa Itu Bersuara Lewat Warna?
Kalau kamu perhatikan, seiring dengan aksi massa di beberapa daerah, linimasa media sosial ikut ramai dengan unggahan bertema warna pink dan hijau. Para pengguna media sosial serentak mengganti foto profil hingga membuat berbagai konten dengan kombinasi warna tersebut.
Menariknya, warna-warna yang disebut sebagai Brave Pink dan Hero Green ini, ternyata bukan sekadar tren visual, melainkan sebagai simbol perlawanan, keberanian, hingga harapan yang lahir dari rentetan peristiwa di balik aksi unjuk rasa.
Perlu diketahui, pemilihan warna sebagai medium protes bukanlah tanpa alasan. Warna memiliki kekuatan simbolis yang bisa langsung ditangkap publik tanpa perlu penjelasan panjang.
Dengan bersuara lewat warna, generasi muda menunjukkan bahwa aspirasi tidak hanya bisa disampaikan dengan teriakan lantang atau barisan panjang saat turun ke jalan, tetapi juga melalui sisi kreatif dengan memanfaatkan medium yang paling dekat dengan keseharian yaitu visual digital di media sosial.
Dengan partisipasi digital, siapa pun tetap bisa merasa menjadi bagian dari gerakan. Cukup dengan mengganti foto profil, membuat poster digital, atau meramaikan feed media sosial dengan nuansa warna tertentu (dalam hal ini warna pink-hijau), para generasi muda berupaya menunjukkan kepedulian, memberikan dukungan moral, sekaligus menyatakan sikap terhadap isu yang sedang bergulir.
Cepatnya pesan solidaritas melalui media sosial ini pun bisa tersampaikan ke ribuan, bahkan jutaan orang dalam waktu singkat.
Baca juga: Dari Gie hingga Maidan, 6 Film Tentang Demonstrasi yang Penuh Pesan Kemanusiaan
Makna Dibalik Brave Pink dan Hero Green
Warna pink dan hijau yang dipilih sebagai simbol bersuara ini memiliki makna tersendiri. Warna Brave Pink, muncul karena terinspirasi dari sosok ibu berkerudung pink yang menarik perhatian publik pada aksi demonstrasi di depan kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Dalam foto dan video yang beredar, sang ibu yang diketahui bernama Ana tersebut dengan berani berdiri berhadapan dengan para aparat sambil membawa bendera merah putih yang terpasang pada sebilah bambu.
Sosok Ibu Ana yang sangat berani itulah yang membuat warna ini disebut sebagai Brave Pink.
Sementara, warna Hero Green terinspirasi dari warna helm dan jaket Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas ditabrak rantis Brimob saat membubarkan massa demonstrasi. Padahal, saat kejadian Affan bukanlah peserta aksi, melainkan sedang bekerja mengantarkan pesanan makanan.
Warna hijau yang menjadi ciri khas dari ojek online pun dipilih menjadi simbol solidaritas atas meninggalnya Affan.
Selain dua warna tersebut, juga ada warna Resistance Blue yang sudah lebih dulu mewarnai linimasa media sosial, tepatnya pada Agustus 2024 saat media sosial sempat dihebohkan dengan munculnya simbol Peringatan Darurat bergambar Garuda biru.
Waktunya Muda Mudi Dapat Wawasan
Bahaya Gas Air Mata: Kandungan, Efek Kesehatan, dan Cara Penanganannya |
---|
Sejarah Gas Air Mata dan Kontroversi Penggunaannya |
---|
Singapura Punya Speakers Corner, Tempat Warga Sipil Bebas Demo ke Pemerintahnya |
---|
Bukan Sekadar Beres-Beres, Decluttering Bisa Tingkatkan Kualitas Hidup |
---|
Mengenal Pacu Jawi: Tradisi Balap Sapi yang Sarat Nilai Kemerdekaan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.