Senin, 29 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Bendera One Piece

Ketika Bendera Anime Bajak Laut Jepang Jadi Kontroversi di Indonesia

Reaksi keras pemerintah terhadap fenomena One Piece menunjukkan kegagalan ISA dan dipakainya RSA sebagai mekanisme backup.

Editor: Wahyu Aji
Dokumentasi pribadi
BENDERA ONE PIECE - Henry Sianipar, Mahasiswa calon doktor Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta, Dosen Ilmu Komunikasi UBSI Jakarta. 

Kombinasi antara konten One Piece dengan konten politik Indonesia dapat menciptakan makna yang mungkin berbeda.

Reaksi keras pemerintah terhadap fenomena One Piece menunjukkan kegagalan ISA dan dipakainya RSA (Repressive State Apparatus) sebagai mekanisme backup.

Pengerahan aparat keamanan untuk menurunkan bendera dan menghapus mural One Piece adalah pengakuan implisit bahwa ISA Indonesia tidak mampu menghadapi counterinterpellation yang berasal dari industri budaya global.

Dalam kerangka semiotika Barthes, tindakan represif ini menciptakan "signifier" baru yang memperkuat "signified" tentang "negara yang menindas" vs "rakyat yang tertindas."

Semiotika Barthes: Ketika Ruang Publik Menjadi Arena Perang Ideologi 

Filsuf Prancis penggagas semiotika Roland Barthes, dalam Mythologies, memberikan kerangka analisis yang menarik.

Barthes menyebut mitos adalah "sistem komunikasi sekunder" seperti bendera.

Pada level denotasi, bendera adalah kain merah putih. Pada level konotasi, bendera membawa makna tentang kemerdekaan, perjuangan, dan identitas nasional.

Pada level mitos, bendera menjadi "tanda sejarah".

Bendera tidak hanya proses historis konkret kemerdekaan Indonesia, melainkan menjadi simbol alamiah tentang "ke-Indonesiaan."

Bendera One Piece, ketika dikibarkan bersamaan atau menggantikan bendera Indonesia, melakukan apa yang Barthes sebut sebagai "demitologisasi."

Pada level konotasi, ia membawa makna tentang kebebasan, petualangan, dan perlawanan terhadap otoritas korup.

Pada level mitos, ia menjadi simbol tentang "kemungkinan alternatif" dari organisasi sosial. 

Yang menarik adalah bagaimana mitos One Piece melakukan "reverse signification" terhadap simbol bajak laut tradisional.

Dalam mitologi Barat, bajak laut adalah simbol kekacauan, kekerasan, dan penjarahan.

Namun Oda berhasil menciptakan mitos yang berlawanan di mana bajak laut menjadi simbol keadilan dan perlindungan terhadap yang lemah.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan