Tribunners / Citizen Journalism
Konflik Iran Vs Israel
Dampak Perang Iran-Israel
SERANGAN pre-emtive Israel ke Iran pada Jumat (13/6/2025) telah mengakibatkan kerusakan dan meninggalnya salah satu petinggi IRGC.
Pertumbuhan ekonomi selama lima tahun terakhir di atas 5,0%, akan terjadi penurunan.
IMF memprediksikan perekonomian Indonesia pada tahun 2025 hanya sebesar 4,65% atau turun sebesar 0,35%. Sedangkan pada tahun 2026, pertumbuhan ekonomi hanya meningkat menjadi 4,67%.
Penurunan laju pertumbuhan ekonomi tidak hanya dialami Indonesia, tapi juga terjadi pada India dan China.
Pertumbuhan India pada tahun 2025 masih tinggi yaitu sebesar 6,20%, atau menurun sebesar 0,26?ri tahun sebelumnya. Pada tahun 2026 terjadi peningkatan kecil, menjadi 6,27%.
Sedangkan bagi China dampak tarif Trump ini sangat merugikan.
Pada tahun 2025 pertumbuhan ekonomi diprediksikan oleh IMF sebesar 3,95% atau turun sebesar 1,05?ri tahun sebelumnya. Demikian juga pada tahun 2026 pertumbuhannya hampir stagnan, yaitu hanya sebesar 3,96%.
Perang panjang Iran-Israel akan lebih menekan pertumbuhan ketiga negara tersebut.
Dampak langsung terhadap perekonomian Indonesia mulai dari pengurasan devisa yang lebih besar untuk mengimpor migas. Impor migas setelah Covid-19 di tahun 2022 semakin meningkat dari tahun sebelumnya. Impor migas di tahun 2022 sebesar 40,4 milyar dollar AS atau 17,02?ri total impor.
Namun di tahun 2024, Impor menurun menjadi 36,3 milyar dollar AS atau sebesar 15,52?ri total impor.
Peningkatan harga minyak dunia, akan meningkatkan nilai impor migas tersebut.
Peningkatan harga minyak dunia, akan berdampak pada peningkatan harga jual BBM di dalam negeri.
Bagi Indonesia, tidak ada peningkatan harga minyak dunia pun, seringkali harga BBM dinaikkan, seperti yang terjadi di era Jokowi.
Apalagi, jika harga minyak dunia meningkat.
Dampak peningkatan harga BBM akan memberatkan rakyat, karena harga hampir semua barang akan semakin meningkat.
Akhirnya akan terjadi inflasi. Daya beli masyarakat menjadi tertekan. Harga BBM juga akan mengurangi daya saing produk barang dan jasa yang dihasilkan, karena membengkaknya biaya produksi.
Pada akhirnya kondisi ini tentu akan memperlambat pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Hal ini tentu akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari perkiraan IMF edisi April 2025.
Pemerintah harus mengantisipasinya dengan mengoptimalkan subsidi BBM agar tepat sasaran, serta mempercepat transisi ke energi terbarukan dan energi hijau.
Selain itu pemerintah juga harus melakukan peningkatan efisiensi di berbagai sektor.
Dimulai dengan perampingan kabinet, serta segera mereshuffle anggota kabinet yang tidak perform kinerjanya dan terindikasi kasus hukum.
Hal lain yang perlu segera dilakukan adalah pemberantasan korupsi kelas kakap tanpa pandang bulu, untuk menurunkan ekonomi biaya tinggi dan meningkatkan iklim investasi yang kondusif bagi para investor.
Bagi dunia usaha perlu meningkatkan efisiensi produksi agar daya saing tetap tinggi.
Peningkatan daya saing dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi hemat energi.
Bagi masyararakat perlu mempererat ikat pinggang dengan membeli yang dibutuhkan bukan yang diinginkan. Dalam kondisi seperti ini pemerintah tetap harus dapat menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan. Agar masyarakat tetap aman dan tentram.
Seperti pepatah Jawa yang berbunyi "wong ngelih pikirane ngalih" Artinya orang yang perutnya lapar, pikirannya beralih. Yang dikhawatirkan adalah pikirannya beralih ke arah perbuatan yang buruk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
Semoga konflik Iran-Israel ini tidak berlangsung lama. Sehingga tidak mengganggu perekonomian dunia maupun kehidupan masyarakatnya. (*)
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Konflik Iran Vs Israel
Iran Pamer Kekuatan Besar Tembak Rudal ke di Teluk Oman, Bikin Israel Was-was |
---|
Iran Pamer, Sebut Rudal yang Hantam Israel Hanya Rudal Lawas: Yang Baru Lebih Dahsyat |
---|
Perang 12 Hari Lawan Israel Sisakan Kekacauan di Seluruh Iran: Transportasi Lumpuh, Sinyal Kacau |
---|
Israel dan Iran Jauh dari Kata Damai, Perang Bayangan Sengit Intelijen hingga Serangan Siber |
---|
Mossad Israel Sukses Rekrut 'Orang Dalam' Nuklir Iran, Teheran Eksekusi Gantung Rouzbeh Vadi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.