Senin, 29 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Melacak Bekas Rumah Ki Gedhe Sala dan Pohon Sala, Cikal Bakal Kota Solo

Sebelum ibukota kerajaan Mataram Islam pindah dari Kartasura ke Desa Sala, kawasan Sitinggil dipakai untuk hunian Ki Gedhe Sala III

|
Dok. Solo Societit
Blusukan sejarah komunitas Solo Societiet, komunitas sejarah-budaya di Surakarta foto bersama di bawah Pohon Sala, kawasan Keraton Kasunanan Surakarta, Senin (12/5/2025) 

Oleh: Heri Priyatmoko
Sejarawan, Founder Solo Societit

TRIBUNNEWS.COM - Liburan akhir pekan dan cuti bersama Waisak dapat dimanfaatkan dengan kegiatan positif dan kreatif.

Publik bisa mengisi waktu liburan melalui acara blusukan sejarah. Solo Societiet, komunitas sejarah-budaya di Surakarta, pada Senin (12/5) mengadakan jelajah sejarah berjudul Heritage of Surakarta.

Rute jelajah di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta. Perhelatan yang diikuti puluhan peserta dari berbagai daerah dan lintas umur itu berlangsung meriah.

Banyak titik historis disambangi dengan jalan kaki, antara lain alun-alun, meriam, bangsal witono, kori brojonolo, dalem pugeran, kantor Pusdiktop Kodiklat TNI AD, dan patung Paku Buwana VI. 

Dari sekian titik, obyek yang kiranya menarik perhatian peserta ialah bekas rumah Ki Gedhe Sala III dan pohon Sala kuno yang tersisa di Kota Bengawan.

Dengan berbekal peta lama dan sumber lokal, dikisahkan tempat tinggal keturunan Ki Gedhe Sala yang berada di dekat Sitinggil.

Diketahui bahwa Ki Gedhe Sala merupakan cikal bakal daerah yang kini bernama Surakarta.

Sebelum ibukota kerajaan Mataram Islam pindah dari Kartasura ke Desa Sala, kawasan Sitinggil dipakai untuk hunian Ki Gedhe Sala III.

Sementara itu, Ki Gedhe Sala I dan Ki Gedhe Sala II bertempat tinggal di sekitar kampung Sangkrah. 

Selama ini, yang diketahui hanya makam Ki Gedhe Sala yang terletak di timur keraton.

Masyarakat kontemporer perlu ditunjukkan dan diajak memahami tokoh pendiri Kota Solo tersebut. 

Tanpa andil mereka babad alas di masa lalu, tak mungkin tercipta kawasan ini, ujar Dani Saptoni, ketua Solo Societiet.

Panitia kemudian membagikan sketsa lama Desa Sala kepada rombongan jelajah demi memudahkan memahami sejarah kawasan dan tokoh legendaris. 

Bersebelahan dengan titik bekas rumah Ki Gedhe Sala III, dijumpai pohon Sala yang rindang. Ia bukan sembarang pohon.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan