Senin, 29 September 2025

Berita Viral

Ramai Grup Facebook 'Gay Surakarta dan Sekitarnya', Punya 13.999 Anggota, Dibuat Sejak 2023

Viral di media sosial kemunculan grup Facebook 'Gay Surakarta dan Sekitarnya', sudah diikuti oleh 13.999 anggota.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
GRUP GAY SOLO - Warga di Solo, Jawa Tengah mendadak heboh kemunculan grup Gay di media sosial Facebook. Grup itu sudah diikuti oleh 13.999 anggota. 

TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial kemunculan grup Facebook bernama 'Gay Surakarta dan Sekitarnya'.

Grup tersebut telah memiliki sekitar 13.999 anggota, sejak dibuat pada Januari 2023.

Sejumlah konten yang ada dalam grup bersifat publik itu juga dinilai tidak pantas dan menganggu ketertiban umum.

Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Respati Ardi, mengaku prihatin terkait kemunculan grup 'Gay Surakarta dan Sekitarnya'.

Ia pun berjanji akan menelusuri grup tersebut.

"Prihatinlah. Nanti coba cek," ujarnya singkat saat ditemui Kompas.com di Solo, Senin (22/8/2025).

Sementara itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), mengingatkan terkait ancaman penularan penyakit HIV/AIDS.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel darah putih jenis CD4 yang berperan penting melawan infeksi.

Ketika jumlah CD4 menurun drastis, tubuh menjadi rentan terhadap berbagai penyakit.

HIV tidak langsung menyebabkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), tetapi jika tidak diobati, HIV bisa berkembang menjadi AIDS dalam waktu bertahun-tahun.

AIDS adalah tahap akhir dan paling parah dari infeksi HIV, di mana sistem kekebalan tubuh menjadi rusak parah akibat virus HIV.

Baca juga: Warga Solo Geger Kemunculan Grup Gay di Medsos, Anggotanya Sulit Diidentifikasi Berpotensi Sebar HIV

KPA Kota Solo, Tommy Pranoto, menjelaskan Lelaki Seks Lelaki (LSL) termasuk dalam kelompok berisiko tinggi dalam penularan HIV/AIDS.

"Komunitas populasi kunci yang rentan tertular dan menularkan ada lima: LSL (Lelaki Seks Lelaki), PSP (Pekerja Seks Perempuan), Transgender, pemakai narkoba suntik, dan high risk man atau pelanggan," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com di kantornya, Senin.

Pihaknya telah melakukan pemantauan intens terhadap komunitas-komunitas tersebut.

Termasuk bekerja sama dengan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mendampingi dan melakukan penanggulangan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan