Tribunners / Citizen Journalism
Super Holding Danantara
Danantara Kuatkan BUMN, Bukan Jual Aset Negara
Pemerintah membentuk Danantara untuk mengoptimalkan aset BUMN dan meningkatkan daya saingnya di tingkat global.
Ia tidak memiliki modal sebesar Temasek, tetapi juga tidak bisa hanya mengandalkan cara Khazanah yang terlalu hati-hati.
Ia harus mencari cara agar lahannya bisa lebih produktif tanpa kehilangan kepemilikannya.
Jadi, jika ada yang mengatakan Danantara lebih buruk, pertanyaannya adalah lebih buruk dalam hal apa? Jika yang dimaksud adalah dalam menjaga kendali negara atas aset strategis dan memperkuat ekonomi nasional, maka Danantara adalah skema yang disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia.
Bagaimana Pengawasannya?
Supaya Danantara berjalan sesuai tujuan, pemerintah memang harus memastikan adanya pengawasan yang ketat.
Setiap keputusan penting dilaporkan secara berkala ke publik.
Audit independen dilakukan untuk memastikan tidak ada korupsi atau penyalahgunaan aset.
DPR dan BPK juga ikut mengawasi, agar tidak ada celah untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Tapi pengawasan tidak hanya tugas pemerintah. Masyarakat juga bisa ikut mengawasi agar Danantara benar-benar dijalankan sebagaimana mestinya.
Pemerintah memang harus bekerja keras menunjukkan komitmen dan implementasi konkret dalam tata kelola yang baik, tetapi publik juga harus aktif dalam mengawal.
Alih-alih sekadar khawatir, masyarakat bisa ikut memastikan bahwa aset negara tidak disalahgunakan.
Jika ada kebijakan yang mencurigakan, masyarakat bisa bersuara. Jika ada penyimpangan, publik harus menuntut transparansi, perbaikan, dan keadilan.
Ikhtiar Solutif, Bukan Ancaman
Danantara tidak dirancang untuk membuat BUMN lepas dari tangan negara. Justru sebaliknya, ini adalah ikhtiar agar BUMN bisa berkembang tanpa harus terus bergantung pada APBN.
Tidak ada aset strategis yang bisa dijual seenaknya. Pemerintah tetap punya kontrol penuh.
Tidak ada asing yang bisa mengambil alih. Investor hanya menjadi mitra, bukan pemilik.
Lebih dari itu, Danantara bisa menjadi alat untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap pendanaan asing, terutama dalam proyek-proyek strategis seperti hilirisasi yang selama ini dikuasai pihak luar.
Dengan mengoptimalkan aset dan modal dalam negeri, Indonesia bisa memiliki kontrol lebih besar atas industrinya sendiri.
Danantara juga bisa membantu menyeimbangkan peta investasi asing di Indonesia.
Jika selama ini ada kekhawatiran bahwa investasi kita terlalu berat sebelah ke negara tertentu, maka Danantara bisa membuka peluang kerja sama yang lebih luas dengan mitra dari berbagai negara, sehingga menjaga keseimbangan geopolitik dan ekonomi nasional.
Kalau dikelola dengan baik, Danantara bisa jadi alat untuk memperkuat ekonomi nasional.
BUMN akan lebih kompetitif, lebih maju, dan lebih menguntungkan bagi negara dan rakyat.
Danantara bukan ancaman. Ini adalah cara agar aset negara dikelola dengan lebih baik, lebih menguntungkan, dan tetap dalam kendali bangsa sendiri.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.