Senin, 29 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Global Views

Tuah Rudal Iskander di Poltava dan Dampaknya ke Ukraina

Rusia menghancurkan pusat pelatihan komunikasi elektronik di Poltava, Ukraina, menewaskan banyak tentara Ukraina dan instruktur asing NATO.

YouTube
Rudal Iskander 9K720 ISKANDER-M Rusia 

Bagi Ukraina, ini pukulan telak. Selain kehilangan personal terlatih, sudah pasti akan menghambat rencana-rencana operasi yang sudah disusun.

Bagi Rusia, keberhasilan serangan menggunakan rudal Iskander ini memberi dua pesan sekaligus. Secara internal semakin meningkatkan semangat dan kapabilitas tempur pasukan Rusia.

Kedua, Moskow memberi pesan terang benderang, misi-misi kekuatan asing, tentara bayaran asing, kontraktor militer NATO dan kekuatan barat lainnya di medan perang Ukraina adalah sasaran empuk.

Kerawanan semakin meningkat manakala Ukraina terus membuat manuver-manuver baru, dan barat memasok aneka peralatan tempur terbaru yang makin canggih.

Informasi terkini, Amerika Serikat mempertimbangkan pengiriman rudal-rudal jarak jauh, yang artinya serangan terhadap target di dalam wilayah Rusia semakin intensif dan berbahaya.

Operasi Kursk yang dilancarkan Ukraina, dan merupakan ide Zelensky dan Jenderal Syrsky guna mengubah arah perang, telah menemui kegagalan.

Pasukan Ukraina di Kursk
Pasukan Ukraina di Kursk (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina via Ukrinform)

Moskow memukul mundur pasukan Ukraina mereka sambil menyerang target-target belakang dan pasukan cadangan di wilayah Sumy di perbatasan Ukraina-Rusia.

Kemajuan Ukraina praktis telah terhenti, dengan situasi yang secara efektif berubah menjadi pertempuran yang akan datang tanpa garis depan yang jelas.

Ribuan tentara Ukraina dan petempur asing, dari Georgia, Polandia, Lithuania, Kolombia, Inggris dan Amerika, telah ditewaskan atau tertangkap atau menyerah.

Tidak dapat maju di wilayah Kursk Rusia, pasukan Ukraina di berbagai front gagal menahan laju pasukan Rusia di Donbass.

Sementara di saat-saat sulit bagi Ukraina ini, Washington masih memfokuskan kekuatan mereka di Timur Tengah, melindungi kepentingan Israel yang terlibat dalam lima front konflik sekaligus.

Ini berbeda dengan Presiden Vadimir Putin, yang justru di momen-momen genting ini, terbang ke Mongolia dan Vladivostok di timur jauh Rusia.

Putin menggalang kekuatan, melebarkan pengaruh, menuju KTT BRICS Plus yang akan digelar di Kota Kazan Rusia, bulan depan.

Apa yang terus terjadi di Ukraina ini adalah gambaran betapa konflik dan peperangan akan terus dipertahankan oleh pihak barat, dengan cara apapun.

Uni Eropa bergeming, tidak menyurutkan tanda-tanda menyokong penyelesaian damai di Ukraina. Demikian pula NATO, terus memompa senjata guna memerangi Rusia.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan