Tribunners / Citizen Journalism
Dari Pak Raden, Salam untuk Jokowi dan Bu Mega!
Pria tua kelahiran 1942 itu hanyalah buruh lepas. Saya mengenal beliau, sejak tahun 2004, sebagai loyalis tulen Bung Karno.
Begitu jawab Pak Raden ketika saya bertanya kenapa ia begitu membenci kaum intoleran yang menabur kebencian atas nama agama.
Meski sudah pergi, Pak Raden selalu hidup dalam setiap komitmen kita untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Siapapun yang mencintai negeri ini tanpa syarat adalah bagian dari keluarga Pak Raden. Dalam sepi dan miskin, ia setia mencintai negerinya.
Meski ia hanya buruh lepas, ia telah membuktikan satu hal: mencintai Indonesia adalah keniscayaan moral bukan tindakan politik untuk embel-embel pangkat. Semoga Bu Mega dan Pak Jokowi membaca kisahmu. Selamat jalan, pejuang! Beristirahatlah dalam damai!
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
M Qodari Naik Pangkat Jadi Kepala KSP, Rocky Gerung: Kesannya Prabowo Tak Mengerti Demokrasi |
![]() |
---|
Gugat Gibran Soal Ijazah, Subhan Palal Dipuji Pakar: Teliti, Tapi Harus Belajar dari Kasus Jokowi |
![]() |
---|
Profil Prof. Arif Satria, Rektor IPB Diprediksi Jadi Kepala BRIN Baru, Gantikan Laksana Tri Handoko? |
![]() |
---|
Andi Widjajanto: Kerusuhan Agustus dan Berebut Pengaruh Presiden |
![]() |
---|
Mengingat Peran Arsitek Senyap Budi Gunawan di Pertemuan Bersejarah Jokowi-Prabowo, Prabowo-Megawati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.