Senin, 29 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Apa Arti Surat Penangkapan Netanyahu, Gallant, Yahya Sinwar dan Ismail Haniyeh?

Jaksa ICC meminta surat perintah penangkapan PM Israel Benyamin Netanyahu, Menhan Yoav Gallant, Yahya Sinwar, Ismail Haniyeh, Mohammaed al-Masri.

AFP
Kolase foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Ketua sayap politik gerakan Hamas Yahya Sinwar 

Statuta Roma berikut ratifikasi dan aksesinya akan menentukan bagaimana surat perintah penangkapan ICC itu bisa diberlakukan.

ICC pada 2022 pernah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan Komisaris Rusia untuk hak-hak anak, Maria Lvova-Belova.

Keduanya disangka melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap anak-anak Ukraina, terkait perang yang terjadi di Ukraina.

Tapi perintah ICC itu tidak efektif sampai saat ini. Vladimir Putin masih bebas bepergian ke mana saja di luar Rusia.

Hal sama agaknya akan berlaku bagi Netanyahu dan kawan-kawan pemimpin Israel saat ini. Juga berlaku bagi Yahya Sinwar dan para pemimpin Hamas baik di Palestina maupun di luar negeri.

Tetapi langkah ICC ini akan memberi pukulan politis psikologis terhadap para tokoh tersebut, dan dalam konteks konflik yang terjadi di tanah Palestina serta Israel.

Secara hukum, daftar nama yang disebut ICC adalah orang-oang yang memiliki masalah besar, para pelaku kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan dari kedua pihak yang berkonflik.

Artinya, ICC melihat petaka kemanusiaaan akibat upaya pemusnahan massal, hilangnya berpuluh ribu nyawa di Palestina dan Israel, menjadi tanggungjawab orang-orang ini.

Dalam sudut pandang hukum, upaya ini langkah memberi kepastian atas kasus kejahatan perang yang tengah disidangkan ICC di Denhaag.

Pemerintah Israel langsung mengecam perkembangan ini. Menlu Israel, Israel Katz menuduh ICC melakukan seranga langsung yang tak terkendali terhadap rakyat Israel.

Katz juga mengecam penyamarataan status pemimpin Israel dan para tokoh Hamas yang ia sebut sebagai monster mirip Nazi.

Menteri Kehakiman Israel Yariv Levin menyebut tindakan jaksa ICC aib moral terbesar dalam sejarah umat manusia.

Levin menyinggung ini adalah bagian ekspresi anti-Semitisme modern dan kebencian terhadap orang-orang Yahudi di mana pun mereka berada.

Warga Palestina memeriksa kerusakan sebuah bangunan di kota Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 18 April 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP)
Warga Palestina memeriksa kerusakan sebuah bangunan di kota Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 18 April 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP) (AFP/-)

Sementara Benyamin Netanyahu mengomentari langkah jaksa ICC sebagai kemarahan politik, dan ia bertekad melanjutkan operasinya di Gaza sampai Hamas dihancurkan.

Sponsor utama Israel, AS juga langsung memberi pembelaan maksimal. Presiden AS Joe Biden mengutuk tindakan ICC.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan