Selasa, 7 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Analisis Ganjar vs Anies, Ganjar vs Prabowo, Jokowi Jadi Penentu

Ganjar Pranowo jadi pilihan Megawati Soekarnoputri dan mengakhiri spekulasi, acrobat gimmick politik

TRIBUNNEWS.COM/HO
Presiden Joko Widodo, Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah 9 Maret 2023. TRIBUNNEWS.COM/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden. 

Dalam kata lain, Jokowi memang ‘petugas partai’ dalam konteks organisasi PDI Perjuangan, tapi ia memiliki kekuatan politik yang tak bisa diremehkan siapapun.

Jokowi bisa jadi vote getter. Ia masih memiliki daya pikat para pemilih floating mass, atau massa mengambang.

Para pemilih ini umumnya tidak berpartai, berpartai tapi tidak loyal buta. Mereka menggunakan nalarnya untuk menakar kualitas figure yang cocok untuk memimpin.

Kaum milenial, para pemilih pemula cukup besar persentasinya di Pilpres 2024. Kau mini umumnya tak menyukai berpartai.

Mereka tidak punya ikatan organisatoris. Biasa bebas menentukan diri sendiri sesuai persepsi dan keinginannya.

Kelompok ini punya penilaian sendiri terhadap situasi politik. Tidak mudah disetir atau diarahkan untuk memilih figur tertentu, termasuk oleh keluarganya.

Dalam konteks dan situasi politik ini, maka Jokowi bisa memainkan peran sebagai penentu lain di luar kepartaian.

Motifnya sederhana, ia berkepentingan apa yang sudah banyak ia kerjakan di dua periode kekuasaanya, pasti dilanjutkan penerusnya.

Ia memerlukan jaminan kuat dari figur-figur di dekatnya yang sudah ia ketahui loyalitasnya. Prabowo Subianto termasuk di antara figur-figur yang ia percayai itu.

Apa yang akan dikerjakannya? Pertama tentu Jokowi akan terus mengendorse Ganjar Pranowo. Kedua ia akan mencari jalan agar terbangun koalisi besar.

Koalisi itu akan memilih dan menetapkan pasangan capres-cawapres, guna bertarung di Pilpres 2024.

Mungkin saja Jokowi akan berusaha mengarahkan hanya muncul dua pasangan capres/cawapres.

Jika ini yang terjadi, sangat terbuka muncul pasangan Anies Baswedan dan cawapresnya, dan Ganjar-Pranowo berpasangan dengan Prabowo Subianto.

Apakah Gerindra bisa menurunkan level keputusan politiknya yang mencapreskan Prabowo Subianto? Dalam politik–meminjam istilah Srimulat—tidak ada hil yang mustahal.

Andai kontestasi dua pasangan calon ini yang terjadi, maka pertarungan Pilpres 2024 akan tetap seru, tapi hasilnya di atas kertas akan mudah diketahui hasilnya.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved