Tribunners / Citizen Journalism
Timnas Indonesia
Polemik JIS Tak Layak FIFA Matchday, Dari JIS Semestinya Era Baru Sepakbola Indonesia Bermula
Jika stadion seperti JIS disebut hanya cocok di kota-kota besar seperti Madrid, London, atau Milan–yang punya stadion besar nan megah, tentulah keliru
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Dari JIS Semestinya Era Baru Sepak Bola Indonesia Bermula
Oleh Beni Kusuma
Urban Explorer
KEPUTUSAN Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) membatalkan pertandingan persahabatan antara timnas Indonesia melawan tim nasional Curacao, negeri di kawasan Karibia, Amerika Tengah, di Jakarta International Stadium (JIS), menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat pecinta sepakbola.
Satu sebabnya karena PSSI menyebut stadion yang berkapasitas 82 ribu penonton itu tidak memenuhi standar yang ditetapkan Badan Sepak Bola Dunia atau FIFA.
Terlebih saat PSSI berniat menentukan Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat sebagai satu di antara opsi venue pengganti laga yang semula akan digelar di JIS pada 27 September mendatang itu.
Baca juga: Polemik JIS Dianggap Tak Layak FIFA Matchday, Kaesang Lempar Kelakar: Ganti Nama, Auto Standar FIFA
Baca juga: Singgung JIS Ada di Tengah Pemukiman Padat Penduduk, Sekjen PSSI: Kami Siap Renov Stadion Pakansari
Mereka, para penggemar sepak bola, pun mempertanyakan keputusan tersebut.
Bukan apa-apa. Siapa pun tahu kondisi stadion itu. Saat turun hujan lebat misalnya, kondisi lapangan di stadion itu , kata netizen: berubah layaknya pertandingan di sawah.
Gambar atau video soal itu berseliweran di media sosial.
“Mungkin ini yang dimaksud PSSI dengan sesuai standar FIFA,” sindir seorang netizen di Twitter, beberapa hari lalu.
Baca juga: Lebih Dipilih PSSI Ketimbang JIS, Begini Kondisi Stadion Pakansari Saat Diguyur Hujan Lebat

Tentu hal itu berbeda dengan kondisi lapangan yang terdapat di JIS.
Apalagi dengan atap yang bisa dibuka-ditutup, jangankan membuat lapangan tergenang air -- adu taktik yang dilakukan dua tim akan berlangsung seru tanpa terganggu tetesan hujan.
Ternyata bukan soal lapangan yang jadi masalah. PSSI menyebutkan ada beberapa hal yang membuat pertandingan dibatalkan digelar di sana.
Satu di antaranya, akses bus tim yang akan bertanding tidak bisa langsung masuk ke ruang ganti pemain.
Dengan kondisi itu, seperti yang disampaikan PSSI, akan membuat para pemain harus berjalan kaki ke ruang ganti. Pada saat itulah, dikhawatirkan mereka akan diserbu para penonton. Menurut PSSI bila dipaksakan pertandingan digelar dengan kondisi yang seperti itu, mereka khawatir akan menjadi catatan FIFA.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.