Tribunners / Citizen Journalism
Virus Corona
Jujur Saja, Siapa Mafianya, Pak Menteri?
Siapa yang di maksud Erik Thohir? Ada kalimat yang bisa jadi clue menunjukan siapa mafia di maksud yaitu "Mereka yang mendominasi"
Di bawah ini sedikit saya buat corat coret contoh kebutuhan 3 jenis alkes.
KEBUTUHAN ALKES :
Jika mengikuti standar WHO maka idealnya masker 3 ply sekali pakai harus di buang. Dengan populasi 260 juta jiwa kira kira perhari kita butuh berapa Masker?
Kita anggap saja prioritas kebutuhan Masker perbulan adalah 30% dari populasi yaitu 78 juta masker perbulan. Kalau wabah Corona sampai bulan Juli berarti kebutuhan masker Mei ke Juli sekitar 234 juta masker.
Baju APD. Kita asumsikan ada 200.000 tenaga kesehatan mulai dari Dokter, perawat, supir ambulance, administrasi Rumah Sakit hingga Puskesmas dan relawan yang bekerja 24 jam terkait penanganan virus Corona. Dari angka asumsi itu berapa kebutuhan APD per hari?
Jika menggunakan standar kesehatan maka APD untuk penanganan virus yang sangat menular seperti Corona hanya bisa di gunakan sekali pakai lalu di hancurkan (virus Corona menurut National Intitute of Health USA bisa hidup di bahan plastik selama 3 hari).
Dengan demikian maka dalam satu bulan paling tidak 200.000 orang x 30 hari berarti di butuhkan minimal 6 juta APD. Kalau di hitung Mei ke Juli sekitar 18 juta APD
Sekarang kita hitung Rapid Test. Mari bandingkan dengan beberapa data yang saya dapatkan ini (mohon di koreksi datanya); Spanyol, populasi 46 juta jiwa membeli Rapid Test sebanyak 5,5 juta pcs. Kuwait, populasi 4 juta jiwa membeli 30.000.000 Rapid test atau tiap jiwa dapatkan 7 hingga 8 rapid test sampai wabah Corona berlalu.
Belanda, Populasi 17 juta jiwa membeli sekitar 7,5 juta Rapid test atau sekitar 40 an % dari total populasi, sementara India, populasi 1,3 Milyar jiwa membeli 150.000.000 rapid test atau sekitar 11,5 % dari Populasi.
Bagaimana Indonesia? Kita andaikan saja Indonesia membeli Rapid Test 10% dari populasi 260 juta, maka sejak ditetapkannya situasi Darurat Corona 29 Febuari hingga hari ini, seharusnya sudah siap 26 juta pcs Rapid Test.
Itu baru 3 jenis alkes, kita belum bicara Ventilator, PCR, Disinfektan dan sekian banyak kebutuhan lainnya. Apakah negara sanggup menyiapkan itu semua dalam waktu cepat? Kalau sanggup silahkan tutup impor, kalau tidak mampu ya rangkul seluas dan sebanyak mungkin importir dan mengikat mereka dengan kontrol yang kuat dalam kualitas, distribusi dan harga jual.
Terpenuhinya alkes dan obat corona tidak serta merta membuat masalah selesai seketika, ada banyak masalah lain yg datang bertubi saat ini. Apa saja masalah yang akan segera datang?
PHK MASSAL DAN PENGANGGURAN
Febuari 2020 hingga Awal April 2020 total pekerja yang di PHK dan di rumahkan sudah mencapai 2,8 juta orang dari sekitar 114.000 perusahaan. Jika wabah Corona terus berlanjut hingga bulan Juli maka jumlah PHK bisa melewati angka 5 hingga 6 juta jiwa.
Itu baru menghitung sektor Formal, jika kita menghitung sektor Informal maka angkanya bisa lebih fantastis lagi. Dalam data, masyarakat yang bekerja di sektor Informal mencapai 71 juta jiwa. Kalau kita gunakan asumsi yang paling optimis yaitu 20% pekerja Informal berhenti bekerja maka setidaknya ada 14 juta pengangguran baru.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.