Minggu, 5 Oktober 2025

Blog Tribunners

Film Innocence of Muslims

Protes Film, Alkitab Dibakar

Film Innocence of Muslims; sebelumnya berjudul Innocence of Bn Laden

Penulis: El Dahs
Editor: Widiyabuana Slay
zoom-inlihat foto Protes Film, Alkitab Dibakar
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Anggota Polisi bersenjeta lengkap berjaga di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat di Jalan Merdeka Selatan Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2012). Mulai hari ini (Jumat, 21/9/2012), Kedubes Amerika Serikat di Jakarta, Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Kantor Perwakilan Amerika Serikat di Medan, Kantor Agen Konsuler Amerika Serikat di Bali, dan Misi Amerika Serikat untuk ASEAN tutup karena adanya potensi demonstrasi signifikan terkait protes film Innocence of Muslims. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM - Film Innocence of Muslims; sebelumnya berjudul Innocence of Bn Laden (judul produksi: Desert Warrior, judul di internet: The Real Life of Muhammad and Muhammad Movie Trailer,) benar-benar menjadi film yang berhasil membuat penontonnya “terkesima”, bagaimana tidak sebuah film yang tujuannya hanya untuk mempropaganda umat beragama diseluruh dunia, berhasil ditonton oleh jutaan umat beragama, khususnya umat muslim itu sendiri.

Aksi protes pun bermunculan,mulai dari aksi damai hingga aksi anarkis yang mengakibatkan melayangnya nyawa yang tidak ada kaitannya dengan film tersebut, alasannya sederhana, karena orang itu berkebangsaan Amerika. Tapi apa kaitan Kristen itu sendiri dengan film itu? Adakah Kristen menganjurkan film itu? Jawabannya TIDAK. Lalu kenapa harus Kristen yang mengalami akibat dari film itu sendiri? Sebuah kitab suci yang merupakan “buku” yang sangat disanjung umatnya kenapa juga harus mengalami akibat kemarahan?.

Ya, seorang pemuka agama bernama Abu Islam melakukan Pengrobekan dan Pembakaran Alkitab di Kairo Mesir seperti pengakuan Mary Abdelmassih kepada Asyur Internasional News Agency (aina.org).  Lalu apa kaitan Alkitab itu sendiri dengan film Innocence of Muslims? Saya bahkan tidak menemukan keterkaitan Alkitab itu sendiri dengan film Innocence of Muslims. Sekarang masih maukah Indonesia berseru untuk menghentikan aksi pembakaran Alkitab tersebut, seperti aksi Indonesia yang menantang aksi pembakaran Alquran itu sendiri? Masih bisakah Indonesia menunjukan keadilan terhadap semua agama apabila agama tersebut menunjukan protes nya? Saya pikir TIDAK.  Coba kita bercermin kembali pada aksi serupa di tahun 2010, sebuah kelompok agama di Malawi selatan Afrika diberitakan telah membakar alkitab/injil sebagai ungkapan protes. Hal itu disampaikan oleh seorang pejabat senior Asosiasi Muslim Malawi, apakah kita bisa mendengar suara Indonesia yang memprotes aksi tersebut? Bahkan sampai mengintervensi pemimpin di Mesir seperti yang dilakukannya dalam mengintervensi presiden AS untuk memblokir aksi-aksi yang menghina agama mayoritas di Indonesia.

Namun apa kah yang bisa kita petik dari ini semua. Pembakaran kitab suci agama manapun adalah perbuatan yang memalukan untuk dilakukan. Bahkan bukan merupakan solusi terhadap konflik agama yang ada hanya menimbulkan aksi serupa. Kalau sudah begini, adakah agama masih dipandang suci untuk menebar perdamaian?

Salam,

TRIBUNNERS TERBARU

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved