Senin, 6 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Pemilihan Gubernur DKI

Jokowi Hanya Pentingkan Karier Politik

Perhelatan menuju Pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran 2 yang akan dilangsungkan pada 20 September 2012 tinggal

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-inlihat foto Jokowi Hanya Pentingkan Karier Politik
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Calon Gubernur, Joko Widodo (kiri), dan Basuki T Purnama (kanan), melakukan debat calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta, Minggu (16/9/2012). Pasangan pasangan Jokowi-Ahok, bersama pasangan Foke-Nara, melaju ke putaran kedua pilkada DKI Jakarta, yang akan berlangsung pada 20 September mendatang. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM - Perhelatan menuju Pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran 2 yang akan dilangsungkan pada 20 September 2012 tinggal menunggu hari. Beberapa lembaga survey menyebut perolehan suara kedua pasangan calon gubernur dan wakil sama ketat hingga sulit diramalkan siapa yang akan menang.

Namun, tak banyak yang kritis melihat pernyataan pribadi Jokowi pada acara Debat Calon Gubernur, hari Minggu malam yang disiarkan langsung stasiun Metro TV (16/9/2012). Apa pernyataannya itu? Jokowi menyatakan bahwa kepentingannya maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2012 adalah demi peningkatan karir politik semata. Hal ini diperkuat oleh pemberitaan dibeberapa media online yang membenarkan pernyataan calon Gubernur yang masih menjabat sebagai Walikota tersebut.

Sungguh tak disangka, seorang yang didukung dengan perolehan suara terbanyak (sekitar 43 persen) pada putaran pertama ini memberikan jawaban yang mengejutkan. Sungguh mengejutkan, karena pencalonan dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta tak lebih hanya mengejar karier politik semata, naik dari posisinya sebagai walikota menjadi gubernur. Jokowi seharusnya sadar bahwa dukungan dan harapan masyarakat Jakarta terhadap perubahan dan penyelesaian masalah-masalah perkotaan terhadap dirinya sangat besar.

Tetapi jawaban dan argumentasi bahwa motivasi dia menjadi Gubernur Jakarta sebagai Political Climbing (panjatan karier politik) yang menunjukkan jawaban yang bersifat personal interest (kepentingan pribadi). Sungguh disayangkan dan diluar nalar warga Jakarta yang pada putaran pertama begitu antusias memberikan dukungan. Namun hanya dengan kalimat pendek yang keluar dari mulut Jokowi, warga Jakarta yang sadar politik pasti akan terhenyak mendengarnya.

Ini tentu berbahaya bagi kita semua. Mengingat kepentingan publik dan dukungan terhadap perubahan-perubahan kondisi Jakarta kedepan hanya dijadikan komoditas politik sesaat untuk kepentingan/ambisi/agenda terselubung 1 orang dan kelompok tertentu yang ingin menguasai Jakarta, dan mencari keuntungan jangka pendek. Sesungguhnya tanpa ada kesungguhan dan keseriusan terhadap perbaikan kedepan, serta ketulusan untuk betul-betul menata Jakarta, maka Pilgub kali ini tidak akan menghasilkan sesuatu yang istimewa alias sama saja.

Para pemilih dan yang akan memilih Jokowi pada putaran 2 nanti harus berpikir ulang. Apakah betul Jokowi dapat memberikan yang terbaik untuk perbaikan di Jakarta, atau ini hanya janji, retorika dan eksploitasi politik belaka. Namun dibalik itu, ada kehendak lain yang jahat untuk merusak Jakarta. Dan faktanya adalah Jokowi secara terus terang menyatakan bahwa majunya dia sebagai Gubernur Jakarta demi karir politik. Sungguh naïf.

Jakarta, 17 September 2012

TTD

 
Arief Rachman

Direktur Eksekutif Institut Proklamasi

TRIBUNNERS POPULER


Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved