Wisata Kampung dan Desa Adat yang Lestari: Menjelajahi Harmoni Alam Indonesia
Jelajahi sisi alam Indonesia melalui tradisi dan kearifan lokal tiga desa adat yang masih menjaga harmoni dengan alam.
Penulis:
Fransisca Andeska
Editor:
Content Writer
Harga tiket masuk ke Desa Wisata Kemiren saat ini berkisar Rp10.000-Rp15.000 per orang, tergantung paket wisata yang diambil, dan dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti kegiatan adat atau atraksi budaya yang sedang digelar.
Baca juga: Menggali Rasa Banyuwangi lewat 4 Kuliner dari Alam dan Tradisi Indonesia
Kearifan Adat yang Menjaga Alam
Di balik bentangan alam yang memukau di desa-desa adat, aturan tak tertulis yang diwariskan turun-temurun menjadi pelindung bagi hutan, sungai, gunung, hingga sumber mata air. Masyarakat adat meyakini bahwa alam bukan untuk dieksploitasi, melainkan untuk dihormati.
Dari pantangan menebang pohon sembarangan, ada upacara syukur saat panen tiba, dan ada keyakinan bahwa mengambil dari alam harus sesuai kebutuhan, bukan keserakahan.
Nilai-nilai itu bukan sekadar simbol budaya, tetapi menjadi sistem pelestarian yang terbukti menjaga ekosistem tetap lestari.
Warga menjadi penjaga alami bumi, di mana mengawasi batas hutan, merawat mata air, menanam kembali pohon, dan hidup dengan ritme alam.
Wisatawan pun diharapkan turut menghormati nilai-nilai tersebut. Saat berkunjung ke desa adat, kenakan pakaian sopan, jaga sikap, dan jangan sembarangan mengambil foto, apalagi menyentuh benda sakral.
Dengarkan arahan warga lokal, ikuti tata cara yang berlaku, dan jangan membawa pulang apapun dari alam kecuali cerita dan pengalaman.
Dengan begitu, wisata berbasis adat tak hanya menjadi perjalanan mata, tetapi juga perjalanan jiwa untuk mendekatkan diri pada filosofi hidup yang penuh keselarasan.
Bersama Lokal Asri, Tribunnews, dan Tribun Network, mari rawat alam Indonesia dengan lebih bijak. Dengarkan suara masyarakat adat, hormati tradisi mereka, dan belajarlah dari cara hidup yang mengutamakan keseimbangan.
Karena menjaga bumi bukan tugas segelintir orang, tapi tanggung jawab kita semua—dimulai dari cara kita berkunjung, bertutur, dan bersikap.
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!
5 Etika Dasar Mendaki Gunung demi Menjaga Alam Indonesia |
![]() |
---|
Dari Tumpeng hingga Papeda, Inilah Kuliner Nusantara yang Lahir dari Alam Indonesia |
![]() |
---|
Aksi Bergerak Serentak Sukses Digelar di Kupang dan Malang |
![]() |
---|
Dari Lokal Asri untuk Alam Indonesia: Gerakan Kolektif dan Inisiatif Menjaga Keberlanjutan |
![]() |
---|
5 Gunung Berbalut Kisah Mistis di Balik Keindahan Alam Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.