Senin, 29 September 2025

Lokal Asri

5 Etika Dasar Mendaki Gunung demi Menjaga Alam Indonesia

Berwisata naik gunung bukan sekadar perjalanan menaklukkan ketinggian dan sampai di puncak dengan selamat, tapi ada etika dasar yang perlu kamu tahu!

Pexels.com
ETIKA NAIK GUNUNG - Ilustrasi sekelompok anak muda naik gunung sambil menikmati keindahan alam Indonesia. Terdapat etika dasar yang perlu diterapkan saat mendaki gunung. 

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia dikenal sebagai negeri dengan keindahan alam yang luar biasa. Mulai dari hutan tropis, pantai, hingga pegunungan, semuanya begitu indah dan dapat dijadikan destinasi liburan yang menarik. 

Salah satu yang patut dicoba adalah mendaki gunung. Potensi wisata gunung di alam Indonesia memang begitu besar.

Etika Dasar Naik Gunung

Yang perlu kamu ketahui, berwisata naik gunung bukan sekadar perjalanan menaklukkan ketinggian dan sampai di puncak dengan selamat, bukan juga hanya berburu foto-foto keren untuk posting di akun Instagram pribadi. 

Ada tanggung jawab besar yang harus dipikul di setiap jejak para pendaki gunung, yakni menjaga kelestarian dan menghormati untuk tidak merusak segala sesuatu yang dimiliki alam. 

Nah, jika kamu hendak naik gunung untuk pertama kali, yuk, simak 5 etika mendaki yang perlu kamu tahu!

  1. Jangan Berebut Jalur Pendakian

    Jalur mendaki gunung kebanyakan hanya muat satu orang. Nah, etika dasar pertama adalah jangan berebut ketika sedang ramai. Biasakan untuk selalu mendahulukan orang yang naik lebih dulu terutama saat kamu sedang dalam perjalanan turun gunung.

    Jika tetap memaksakan jalur yang hanya muat satu orang dan saling berebutan, bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mulai dari jatuh, terpeleset hingga tersulut emosi dengan pendaki lain. Oh ya, selain dahulukan orang yang naik, jangan lupa juga beri salam ke sesama pendaki, ya!

    Bodypack sering digunakan untuk mendaki gunung ataupun travelling.
  2. Jaga Sopan Santun

    Etika dasar kedua adalah menjaga sopan santun, entah itu ke sesama manusia ataupun kepada alam itu sendiri karena alam pun perlu dijaga dan dihormati eksistensinya.

    Jadi ketika naik gunung, etika dasarnya adalah jangan bertindak sembrono dan mengucapkan kata-kata kotor. Wajib diingat, kamu adalah tamu yang datang ke alam untuk healing, bukan cari masalah. 

    ILUSTRASI GLAMPING - Ilustrasi glamping di alam Indonesia. Potret wanita menikmati kesejukan alam terbuka saat camping di hutan.
  3. Jangan Tinggalkan Apapun, Jangan Ambil Apapun

    Selanjutnya etika dasar yang perlu kamu tahu adalah prinsip “Jangan Tinggalkan Apapun, Jangan Ambil Apapun” ketika naik gunung. Artinya, kamu tidak boleh meninggalkan sehelai sampah pun di gunung dan jangan lupa bawa kembali bungkus makanan dan minumanmu saat turun gunung.

    Kemudian jangan memetik atau merusak sesuatu dari alam, terutama tanaman yang juga makhluk hidup dan sudah lebih lama ada di gunung ketimbang kamu.

    Baca juga: Jaga Alam Indonesia sambil Liburan, Ini 5 Tips Glamping untuk Pemula!

  4. Buang Air di Tempat yang Tepat

    Etika dasar yang paling penting untuk diketahui para pendaki gunung adalah buang air, entah itu buang air kecil atau besar. Tidak semua gunung di Indonesia menyediakan fasilitas toilet di area camping.

    Maka itu, biasanya pendaki biasanya membuat lubang di tanah yang agak jauh dari area camping untuk buang air kecil atau besar.

    Jangan pernah buang air kecil atau besar di dekat jalur pendakian dan juga di dekat sumber air. Tindakan sepele ini bisa mencemari sumber air yang dipakai untuk memasak dan minum para pendaki lain. 

    PENERUS WARUNG MBOK YEM - Saelan yang merupakan putra ketiga Mbok Yem akan menjadi penerus dari warung legendaris yang ada di Puncak Gunung Lawu. Berikut sosok Saelan tersebut.
  5. Hormati Kepercayaan Masyarakat Sekitar

    Kita semua tahu bahwa masing-masing gunung punya kisah mistis atau cerita rakyat di balik keindahan alamnya. Maka itu, selalu hormati kepercayaan masyarakat sekitar untuk menjaga diri dan teman-temanmu.

    Umumnya,  pemandu wisata atau penjaga akan memberitahu terlebih dahulu soal kepercayaan warga setempat  sebelum mulai mendaki.

    Entah kamu mempercayainya sebagai mitos atau kisah nyata, sebaiknya patuhi saja demi kebaikan bersama. Tidak ada ruginya menghormati dan mematuhinya agar perjalanan naik gunung bisa berlangsung dengan lancar. Ingat: Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. 

Itulah 5 etika dasar naik gunung yang perlu diketahui dan harus dilakukan ketika hendak naik gunung. Gunung, dengan kemegahan alam Indonesia yang memanjakan mata, sangat memerlukan orang-orang yang bertanggung jawab untuk melestarikannya. 

Tanpa etika-etika yang sudah dijelaskan di atas, keindahan panorama alam yang dimiliki gunung, bisa rusak bahkan hilang seiring jalannya waktu. Maka itu, yuk, biasakan diri bersikap sopan santun dan saling menjaga satu sama lain ketika berwisata naik gunung. 

Melalui Lokal Asri, Tribunnews dan Tribun Network mengajak para pendaki gunung kini lebih bertanggung jawab dan ikut menjaga alam Indonesia tetap asri dengan menerapkan 5 etika dasar naik gunung ini.

Baca juga: 5 Gunung Berbalut Kisah Mistis di Balik Keindahan Alam Indonesia

Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan