Jumat, 3 Oktober 2025

Kisah Sukses Pengusaha Biro Travel: Berawal dari Mimpi Jadi Pramugari dan Cita-Cita Keliling Dunia

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia selama periode Januari sampai November 2024 kemarin kurang lebih mencapai 12.658.048 kunjungan

Editor: Dodi Esvandi
HANDOUT
ROMBONGAN WISATA - Rombongan wisatawan dari biro travel OneAsia Tours Indonesia. Biro travel ini didirikan oleh Mirah Paramitha. Biro tour itu selama ini dikenal sebagai operator travel khusus Inbound Tour. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berawal dari mimpinya sejak dulu, Mirah Paramitha bertekad kuat menjadi seorang pramugari yang diyakininya kelak akan membawanya dapat berkeliling mengunjungi berbagai negara di belahan dunia. 

Namun asa tersebut sayangnya tidak terwujud lantaran beban ekonomi orang tuanya yang terbilang besar untuk menanggung keluarganya. 

Mirah, demikian panggilan akrabnya, akhirnya harus mengubur dalam-dalam mimpi menjadi pramugari itu.

Namun, bukan berarti ia menyerah pada keadaan. 

Mirah kemudian mulai memutar strategi dengan mengambil pendidikan sekolah pariwisata di SMKN 13 jurusan usaha perjalanan wisata

Lulus pada tahun 2000, Mirah kemudian memulai kariernya di salah satu biro perjalanan wisata ternama di Tanah Air. 

Kemudian berkat ketekunan dan kerja keras, kariernya menanjak dan impiannya mengunjungi mancanegara akhirnya terkabul. 

Tidak berhenti sampai di situ, pada Maret 2016 Mirah berhasil mendirikan biro tour and travel sendiri yang ia namai OneAsia Tours Indonesia.

Biro tour itu selama ini dikenal sebagai operator travel khusus Inbound Tour. 

Baca juga: Della Puspita Ungkap Pemilik Travel Umrah yang Tipu Dirinya, Ternyata Pernah Syuting Bareng

"Awalnya saya ingin jadi pramugari supaya bisa keliling dunia. Tapi himpitan ekonomi orang tua yang pas-pasan memaksa saya memilih jalur sekolah pariwisata," kata Mirah saat ditemui di Astindo Travel Fair 2025, di ICE BSD City, Serpong, Banten, Jumat (21/2/2025). 

Mirah belajar banyak di beberapa tour & travel di Jakarta, mulai di divisi tiketing hingga menjadi tour supervisor yang khusus menangani tamu-tamu dari luar negeri (Asean maupun Asia) yang ingin melakukan perjalanan bisnis, corporate meeting ataupun leisure ke Indonesia. 

Kemudian, pengalaman bekerja kantoran selama 14 tahun lebih di industri travel yang menyita waktu membuatnya jenuh hingga sempat memutuskan berhenti di akhir 2015 dengan jabatan akhir sebagai senior account manager. 

Namun, meski sudah mengaku berhenti kepada para customer yang pernah ia layani, tetap saja mereka memaksa Mirah menangani perjalanannya selama di Indonesia. 

"Awal berdirinya OneAsia Tours Indonesia saat itu saya langsung menangani grup besar dari Srilanka dan Bangladesh. Dengan bantuan seorang karyawan yang masih minim pengalaman, akhirnya saya bisa menyelesaikan dan membantu perjalanan mereka selama di Indonesia dan mereka pun sangat puas dengan servis yang OneAsia Tours berikan," katanya. 

"Hal tersebut itu juga yang saya tanamkan kepada semua pegawai di OneAsia Tours Indonesia, yaitu memberikan servis yang baik dan menjaga kepercayaan para customer," imbuhnya. 

Selama hampir 9 tahun OneAsia Tours Indonesia kini berkibar luas, khususnya dalam membidani operator travel Inbound dan domestik. 

Baca juga: Industri Travel Agent Indonesia Raih Predikat Platinum dari Maskapai Arab Saudi

Mirah menilai peluang bisnis Inbound Tour marketnya cukup besar. 

Apalagi potensi pariwisata Indonesia cukup dikenal luas di Asia dan dunia. 

Peluang itu juga yang ditangkap dengan cepat oleh OneAsia Tours Indonesia yang kini sudah ekspansi ke overseas dengan membuka cabangnya di Vietnam.

"Servis kami selama ini memang lebih banyak di Inbound Tour, jadi kami melayani tamu-tamu dari luar negeri. Kebanyakan saat ini dari negara ASEAN dan negara ASIA lainnya. Tapi beberapa wisatawan dari Australia dan Eropa juga pernah kami tangani," katanya.

Untuk perjalanan leisure Mirah tidak mematok harus beberapa rombongan. 

"Prinsipnya satu orang traveling ya go ahead. Tapi untuk trip leisure yang kami tawarkan selama ini biasanya konsepnya Two to Go. Artinya paket perjalanan untuk dua orang. Dengan berdua kan mereka bisa hemat, mulai dari sharing kamar dan perjalanannya juga pasti lebih enak dengan berbagi momen bersama dibandingkan dengan bepergian seorang saja," ujarnya. 

Namun tidak hanya Inbound Tour saja, Mirah saat ini juga menawarkan paket kapal pesiar, layanan MICE, rombongan corporate bisnis, pemesanan reservasi tiket dan hotel, school field trip dan juga mulai merambah Outbound Tour untuk membawa wisatawan Indonesia bepergian ke luar negeri. 

"Intinya yang kami tawarkan dan jual kepada para customer adalah service yang memuaskan dan merancang konsep perjalanan yang berorientasi kepada kepuasan klien, baik di dalam maupun luar negeri sesuai dengan tagline OneAsia Tours Indonesia yakni 'One Great Journey'. Jadi kami ingin tamu berkesan dengan perjalanan bersama kami," imbuhnya lagi. 

Mirah Paramitha yang saat ini juga menjabat sebagai SekJen ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia) DPD Banten mengatakan, Indonesia adalah salah satu destinasi surga yang paling diminati oleh wisatawan asing. 

Terbukti dengan banyaknya pelanggan setia OneAsia Tours Indonesia yang mayoritas merupakan wisatawan asing yang sering meminta paket perjalanan seperti ke Bali, Bandung, Yogyakarta, Raja Ampat, Danau Toba dan lainnya. 

Katanya, potensi ini sebaiknya juga didukung penuh oleh pemerintah dalam menyediakan akses layanan pendukung pelengkap lainnya agar banyak wisatawan asing tidak ragu menetapkan Indonesia sebagai tujuan negara yang mereka impikan. 

"Banyak tamu yang mengatakan Indonesia adalah surga perjalanan liburan. Selain saleable, destinasi pariwisatanya banyak dan eksotik mulai dari Sumatera hingga ke Papua. Kami baru saja membawa rombongan keluarga asal Malaysia yang berlibur ke Labuan Bajo. Mereka excited dan mengakui tidak semua negara di dunia punya tempat seindah Indonesia," kata Mirah. 

"Dari pariwisata yang paling terkenal seperti Bali, belum lagi objek wisata mulai dari alam pegunungan, pantai yang indah, candi-candi tradisional yang eksotik semuanya lengkap ada di sini. Ini adalah peluang yang harus juga diseriusi oleh pemerintah kita agar melengkapi fasilitas-fasilitas yang ada," imbuhnya. 

Contohnya yang positif kata Mirah adalah hadirnya kereta cepat whoosh Jakarta-Bandung. 

Momentum peluncuran Whoosh dulu ditangkapnya dengan meluncurkan paket wisata experience Jakarta-Bandung. 

Hanya dalam waktu satu minggu lepas peluncurannya, paket perjalanan wisata Whoosh meroket tajam diminati oleh para tamu. 

Jika dipikirkan terobosan-terobosan lainnya baik dari infrastruktur maupun fasilitas perangkat lainnya di berbagai tempat pariwisata ataupun kota-kota di Indonesia lain, tentunya akan membuat Indonesia menjadi magnet bagi para wisatawan untuk datang ke sini. Bayangkan rata-rata tamu kami dari luar yang datang ke Indonesia mengunjungi berbagai kota yang kami atur itu berkisar selama 5 sampai dengan 10 hari. Saya rasa potensi uang yang masuk ke Indonesia juga amat besar," ucapnya lagi. 

Dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, capaian kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia selama periode Januari sampai November 2024 kemarin kurang lebih mencapai 12.658.048 kunjungan. 

Berkaca dari data tersebut Mirah optimis ini merupakan peluang bagi pelaku jasa biro travel untuk menggaet potensi bisnis Tours and Travel.  

"Kegiatan Astindo Travel Fair 2025 yang rutin dilaksanakan oleh Asosiasi Travel Indonesia ini adalah salah satu event yang positif untuk memajukan industri pariwisata ataupun khususnya pelaku di industri biro travel, baik itu Inbound maupun Outbound. Kita harus lebih kreatif menyusun dan menawarkan paket perjalanan kepada calon customer," kata dia. 

Sebenarnya kata Mirah, tantangannya tidak terlalu besar. 

Dari sisi potensi objek pariwisata Indonesia memiliki paling banyak pilihan dibanding negara Asia lainnya. 

"Hanya saja, kita masih menyimpan pekerjaan rumah dalam hal peningkatan layanan fasilitas penunjang dan teknologi. Tapi saya yakin pertumbuhan dunia travel dan pariwisata Indonesia setiap tahunnya akan selalu meningkat seiring dengan semakin banyaknya tempat-tempat pariwisata lainnya yang mulai dikenal luas selain Bali yang notabene masih menjadi incaran tamu-tamu di OneAsia Tours Indonesia," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved