Sabtu, 4 Oktober 2025

Tren Pariwisata Bergeser, Masyarakat Perkotaan Kini Pilih Desa Wisata

Pemberdayaan desa melalui sektor pariwisata adalah wujud nyata kedaulatan bangsa dalam membangun kepariwisataan.

HO
Tarian adat khas masyarakat Flores. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di lima desa wisata Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di lima desa wisata Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan ini menjadi ajang membangkitkan kembali peran desa dalam sektor kepariwisataan melalui peran aktif warga dan pelaku pariwisata.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Martini Mohamad Paham menyebut pariwisata berkualitas menciptakan peluang bagi desa wisata untuk mengambil peran.

“Wisatawan saat ini mencari tempat-tempat wisata baru, masyararakat perkotaan juga memilih desa wisata sebagai alternatif tempat wisata, Ini menjadi peluang bagi kita semua untuk membangun desa wisata,” ungkapnya, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Kemenparekraf Dukung Pelaku Desa Wisata Kolaborasi Kembangkan Potensi

Sosialisasi ini diharapkan dapat mendukung kesiapan para pelaku pariwisata dalam menjawab kebutuhan tren pariwisata yang tengah bergeser menuju pariwisata berkualitas atau quality tourism.

Analis Kebijakan Ahli Madya Kemenparekraf Ari Prasetio pun menegaskan, bahwa pemberdayaan desa melalui sektor pariwisata adalah wujud nyata kedaulatan bangsa dalam membangun kepariwisataan.

“Kedaulatan pariwisata berangkat dari desa,” tuturnya.

Dia mendorong partisipasi aktif warga dalam menghidupkan kepariwisataan di desa masing-masing, sehingga setiap pihak dapat menjaga keberlanjutan pariwisata nusantara.

Desa wisata yang terpilih menjadi lokasi kegiatan, dua diantaranya merupakan desa penyangga wilayah di sekitar Taman Nasional Komodo, yakni Desa Komodo dan Pasir Putih.

Desa Wisata Komodo merupakan salah satu habitat asli Komodo, warga setempat kini tengah bergiat mengembangkan produk wisata terkait satwa langka tersebut sekaligus mengelola potensi keelokan alamnya.

Adapun Desa Wisata Pasir Putih saat ini tengah memulai penanaman koral, mengembangkan konsep desa pelangi di tengah laut, serta pemanfaatan kekayaan laut.

Sementara tiga desa wisata lainnya, memiliki letak geografis tak jauh dari Kota Labuan Bajo, yakni Desa Batu Cermin, Golo Bilas dan Gorontalo, diharapkan dapat memperkaya alternatif wisata di kawasan yang telah ditetapkan pemerintah sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas ini.

Desa Wisata Batu Cermin misalnya, telah dikenal wisatawan dengan adanya Gua Batu Cermin, tengah bertumbuh dengan adanya sanggar budaya yang mengangkat kesenian tradisional setempat.

Adapun Desa Wisata Golo Bilas yang subur dan hijau, dikaruniai potensi wisata alam, serta memiliki UMKM produk herbal petani, sedangkan Desa Wisata Gorontalo dengan letaknya yang strategis dekat pusat kota.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved