Selasa, 7 Oktober 2025

Wamen BUMN Kartika Sebut Lebih dari 220 Juta Masyarakat Indonesia Telah Terhubung ke Internet 

Indonesia disebut perlu menciptakan ekosistem inovasi di bidang teknologi serta mengembangkan data sebagai sumber daya penting untuk kemajuan bangsa.

Istimewa
TRANSFORMASI DIGITAL - Gelaran Digital Resilience Summit 2025 di Gedung Peruri, Jakarta, Rabu (10/9/2025). Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo hadir di acara ini dan mengungkap transformasi digital di Indonesia sedang berkembang pesat. 

"Quantum adalah sebuah teknologi masa depan yang menggunakan algoritma yang berbeda, yang tahan dari serangan-serangan cyber” sambungnya.

Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko menyebut Indonesia perlu bertransformasi dari bangsa penikmat teknologi menjadi bangsa penghasil teknologi.

Indonesia disebut perlu menciptakan ekosistem inovasi di bidang teknologi serta mengembangkan data sebagai sumber daya penting untuk kemajuan bangsa.

Digital Resilience Summit 2025

Sebagai informasi, Digital Resilience Summit 2025 diselenggarakan oleh PERURI bersama Xynexis. Ini merupakan acara eksklusif yang diadakan pada 10–11 September 2025 di Jakarta.

Acara ini bertujuan untuk mengumpulkan para pemimpin industri, pembuat kebijakan, dan pakar teknologi guna membahas isu-isu paling penting terkait Cyber Security, Artificial Intelligence (AI), Quantum Computing, dan Privasi Data.

Dwina Septiani Wijaya mengatakan Digital Resilience Summit 2025 adalah platform strategis untuk memposisikan PERURI sebagai pemimpin dalam ekosistem teknologi dan keamanan siber Indonesia serta sebagai pionir dalam transformasi digital yang lebih aman dan efisien.

CEO PT Xynexis International Eva Noor menyampaikan, acara bertajuk "Integrating Cybersecurity, AI, Quantum & Privacy for Enterprise Resilience" akan membahas cara-cara untuk meningkatkan ketahanan digital di Indonesia melalui kolaborasi antara sektor publik dan swasta, serta inovasi dalam teknologi canggih.

Eva mengatakan Xynesis bersama PERURI memandang ketahanan digital Indonesia menjadi fokus utama dalam meningkatkan nilai kompetitif digital Indonesia di kancah global. 

"Keamanan siber atau teknologi AI ada peluang, ada ancaman juga. Jadi kita mau tahu sejauh mana Indonesia sudah siap," ucap Eva.

Eva menyampaikan terdapat empat topik utama dalam acara ini mulai dari AI, serangan siber, quantum, dan privasi data.

Eva menyebut empat isu tersebut harus dikerjakan secara bersama dan saling terintegrasi.

"Tujuan utama kita berkumpul dua hari ini semoga bisa jadi satu forum sehingga pemerintah, akademisi, industri, komunitas, bisa saling berbagi dan berdiskusi untuk mencari solusinya supaya Indonesia ini bisa punya ketahanan digital," kata Eva.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved