Timnas Wushu Indonesia Optimistis Juara Umum di SEA Games 2025, Prestasi Kejuaraan Dunia Jadi Modal
Timnas Wushu Indonesia menyatakan optimisme meraih gelar juara umum pada SEA Games 2025 di Thailand.
Penulis:
Glery Lazuardi
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Timnas Wushu Indonesia menyatakan optimisme meraih gelar juara umum pada SEA Games 2025 di Thailand, dengan modal kuat dari prestasi di Kejuaraan Dunia Wushu 2023 dan Kejurnas Wushu 2025 yang menjadi ajang seleksi resmi atlet nasional.
SEA Games, atau Southeast Asian Games, adalah ajang olahraga multi-event terbesar di Asia Tenggara yang diikuti oleh 11 negara anggota ASEAN. Tujuannya adalah mempererat persahabatan dan kerja sama regional melalui kompetisi olahraga.
Untuk edisi berikutnya, SEA Games 2025 akan diselenggarakan di Thailand dari 9 hingga 20 Desember 2025. Ini akan menjadi edisi ke-33 dan akan berlangsung di tiga wilayah utama: Bangkok, Chonburi, dan Songkhla.
Wushu adalah salah satu Cabang Olahraga yang dipertandingkan.
Timnas Wushu Indonesia yang sukses meraih 1 medali emas, 2 perak dan 3 perunggu pada Kejuaraan Dunia Wushu bertajuk Wushu World Championships 2025 Brasil tiba di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Tangerang, Banten, Rabu (10/9/2025).
Tim Merah Putih yang berkekuatan 27 atlet dan ofisial disambut oleh Sekjen PB WI Ngatino, Wakil Ketua Umum II PB WI Komjen Pol (Purn) Drs Setyo Wasisto dan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB WI Herman Wijaya.
“Kami atas nama Pengurus Besar Wushu Indonesia mewakili Ketua Umum Bapak Airlangga Hartarto yang kesibukannya begitu padat sehingga tidak bisa menjemput para atlet dan ofisial. Hasil yang dicapai ini luar biasa karena ini adalah kejuaraan dunia dimana persaingan sangat ketat. Apalagi, kita tentu memahami bahwa China dan Iran merupakan dua kekuatan yang terus bertahan di kancah dunia,” kata Ngatino dalam sambutannya.
Apresiasi ini memang patut diberikan PB WI terhadap perjuangan atlet untuk meraih hasil terbaik di kejuaraan dunia tersebut.
Apalagi, prestasi yang dicapai Seraf Naro Siregar dan kawan-kawan bisa diraih meskipun pelatnas wushu tidak bisa dilakukan secara berkesinambungan terkait adanya efisiensi dana yang dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Menurut Ngatino, persoalan pelatnas ini akan menjadi pekerjaan rumah (PR) PB WI dan tentunya juga pemerintah dalam hal ini Kemenpora dengan adanya Undang Undang dan PP harus fokus pada prestasi-prestasi olahraga untuk dibina secara berkelanjutan.
“Jangan dibina hanya saat demi saat tetapi harus berkesinambungan karena negara-negara lain juga begitu. Kalau kita tidak mempersiapkan terus menerus kita akan selalu ketinggalan. Kita kan paham kalau pelatnas terputus-putus, itu bisa berdampak terhadap penurunan prestasi,” tegasnya.
Terkait hasil evaluasi dari kejuaraan dunia tersebut, jelas Ngatino, PB WI memutuskan tidak memulangkan para atlet wushu setelah kejuaraan dunia namun langsung menjalani Pelatnas dalam rangka menghadapi SEA Games Thailand 2025, Asian Youth Games Bahrain 2025, Islamic Solidarity Saudi Arabia 2025 dan Asian Games Nagoya 2026. Bahkan, PB WI akan mengirimkan atlet pelatnas untuk menjalani Training Camp di China mulai Oktober mendatang.
“Para atlet tidak akan pulang namun mereka langsung kembali masuk Pelatnas lagi di Gedung Serbaguna, Jakarta. Apalagi, untuk Asian Youth Games kita juga akan mengirimkan tim. Sedangkan Islamic Solidarity tentunya bukan tim ini yang dikirim karena akan mengganggu persiapan SEA Games. Kita akan persiapkan tim yang lainnya,” tambah Ngatino.
Khusus untuk SEA Games ke-33 yang akan berlangsung di Thailand, 9-20 Desember mendatang, Ngatino memastikan Indonesia akan tampil di semua nomor sesuai dengan kuota yang ditetapkan panitia penyelenggara SEA Games 2025.
Namun, Ngatino tidak menyebut target mempertahankan gelar juara umum yang diraih Indonesia dengan mengoleksi 6 emas, 6 perak, dan 2 perunggu pada SEA Games Kamboja 2023
Airlangga Update Perkembangan Kerja Sama Pembelian Pesawat Boeing dan Migas dengan AS |
![]() |
---|
Pengadilan Thailand Putuskan Thaksin Shinawatra Jalani Hukuman Penjara Satu Tahun |
![]() |
---|
Dubes Thailand untuk Indonesia Praphan Disyatat: Kuliner Jadi Jembatan Budaya Indonesia–Thailand |
![]() |
---|
Striker Irak Banjir Kecaman Buntut Pelanggaran Brutal saat Lawan Thailand, Pintu Maaf Belum Dibuka |
![]() |
---|
Keributan di Laga Timnas Indonesia dan Thailand: Marselino, Thom Haye, dan Chanatip Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.