Demo di Jakarta
Pasha Ungu Melayat Pengemudi Ojol Korban Rantis Polisi, Peluk Keluarga dan Doa di Depan Jenazah
Pasha Ungu terlihat mendatangi rumah duka pengemudi ojol Affan Kurniawan (20), yang meninggal dilindas rantis Brimob.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musisi dan politisi Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu terlihat mendatangi rumah duka pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan (20), yang meninggal dilindas kendaraan taktis (rantis)Brimob.
Baca juga: Pangkat 7 Anggota Brimob yang Diamankan di Insiden Rantis Lindas Driver Ojol, Kompol sampai Bharaka
Pasha Ungu terlihat bersama istrinya, Adelia Whilhelmina mendatangi rumah almarhum Affan di
Jalan Lasem, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025) dini hari.
Affan adalah pengemudi ojol yang menjadi korban demo buruh berujung ricuh Kamis (28/8/2025) malam di kawasan Pejompongan.
Setelah dilindas mobil Rantis Brimob Polri, Affan Kurniawan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Namun nyawa Affan Kurniawan tak tertolong.
Peluk Erat dan Doa Pasha Ungu untuk Affan
Affan meninggl usai insiden pelindasan di kawasan Pejompongan.
Pasha Ungu yang saat ini menjadi anggota Komisi VIII DPR RI, terlihat mengucapkan rasa dukanya ini kepada keluarga.
Baca juga: Bantah Isu Mundur dari DPR, Pasha Ungu Sebut Kenaikan Tunjangan Anggota Dewan Sudah Dihitung Baik
Saat datang, vokalis Band Ungu ini terlihat memeluk erat keluarga yang menyambutnya dengan tangisan.

Dikutip dari media sosialnya, Pasha Ungu mengaku patah hati mengetahui insiden ini.
"Patahnya hati ini.. ditabahkanlah keluarga yang ditinggalkan..dikuatkanlah sahabat yang mendoakan," kata Pasha dalam keterangan video yang diunggahnya Jumat pagi.
Terselip doa pada almarhum Affan yang disebutnya pejuang ini agar kuburnya diterangkan, dan tempatnya kembali adalah surga.
"Diterangkanlah kubur bagi sang pejuang.. innalillahi wa inna ilaihi rojiun.. surga menantimu de.
Tak hanya di media sosial, Pasha Ungu juga terlihat berdoa di depan jenazah Affan..
Kepada wartawan, Pasha menyatakan kesiapannya untuk membantu mengurus pemakaman Affan demi mengurangi beban keluarga.
Tangis Pilu Keluarga

Sementara itu mengutip TribunJakarta.com, ada momen pilu saat keluarga mendengar kabar duka Affan meninggal.
Di media sosial viral video yang merekam suasana duka di RSCM menunjukkan momen sedih saat keluarga pemuda tersebut langsung mendatangi RSCM menembus hujan.
Baca juga: Kapolri hingga Kapolda Metro Peluk Minta Maaf ke Keluarga Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob
Sambil masih mengenakan jas hujan plastik, mereka menangis meraung-raung.
Bahkan ada seorang wanita yang terus meneriakkan nama Affan.
Warga ber KTP Jatipulo, Kecamatan Pal Merah, Jakarta Barat tersebut meninggal dunia.
Kronologis Pengemudi Ojol Terlindas Kendaraan Taktis Polisi
Seorang pengemudi ojek online (Ojol) berinisial AK (21) dikabarkan meninggal dunia usai terlindas kendaraan taktis milik Brimob Polri di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
Dalam video yang beredar, kendaraan tersebut tampak melaju kencang ke arah kerumunan massa sambil menyalakan sirine.
Sejumlah orang yang berada di jalurnya berhamburan untuk menyelamatkan diri.
Namun, seorang driver ojol tidak sempat menghindar dan akhirnya tertabrak.
Sebelum terlindas, driver tersebut sempat menoleh ke arah mobil taktis.
Namun, cepatnya laju kendaraan membuat driver Ojol langsung tertelan dari pandangan.
Saat pertama kali tergilas, warga sempat berteriak hingga membuat mobil terhenti sejenak.
Namun setelah itu, mobil tersebut melanjutkan perjalanannya dan menggilas korban yang terkapar di aspal.
Sikap Pasha Menuai Simpati saat Tak Ikut Berjoget Bersama Anggota DPR RI Lain

Sikap Pasha yang tenang menuai simpati. Saat anggota DPR RI asyik berjoget saat Sidang Tahunan MPR beberapa hari lalu menjadi pemantiknya.
Pasha Ungu yang duduk tenang dinilai sebagai bentuk empati terhadap kondisi masyarakat yang sedang kesulitan di saat gaji dan tunjangan DPR dikabarkan naik.
Namun, Pasha Ungu di sisi lain menjelaskan jika angka kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR, sudah melalui perhitungan dan mekanisme.
"Dalam hal penempatan pendapatan, perhitungan-perhitungan yang dilakukan DPR kan sudah melalui berbagai mekanisme, sudah dihitung," kata Pasha di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Pasha menambahkan, tunjangan tersebut diberikan karena tidak semua anggota DPR berdomisili di Jakarta.
Menanggapi sorotan publik yang menilai tunjangan sebesar Rp50 juta terlalu besar, Pasha menilai diskusi soal hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan di ruang publik.
"Bahwa kemudian ada masyarakat yang menganggap kok seolah-olah berlebihan, misalnya buang-buang uang rakyat, ya ini kan tidak bisa dibicarakan di meja yang bebas. Ini harus kita dudukkan bersama," ungkap Pasha.
(Tribunnews.com/Anita K Wardhani/M Alivio Mubarak Junior)(TribunJakarta)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.