Dituding Reza Gladys Beri Saran Uang Tutup Mulut ke Nikita Mirzani, Dokter Oky Tantang Buka Rekamam

TRIBUNNEWS.COM - Konflik hukum antara Nikita Mirzani dan Reza Gladys kini menyeret sejumlah nama lain ke dalam pusaran kasus, termasuk sosok dr. Oky Pratama.

Persidangan kasus dugaan pemerasan dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menempatkan Nikita sebagai terdakwa. Bermula dari laporan Reza Gladys yang mengaku dirugikan secara finansial dan reputasi, setelah Nikita diduga menjelekkan produk kecantikannya lewat siaran langsung di TikTok.

Reza mengungkapkan dirinya sempat memberikan uang senilai Rp4 miliar kepada Nikita.

Pemberian itu ditafsirkan sebagai hasil tekanan dan dianggap sebagai bentuk pemerasan. 

Kini, kasus tersebut masih bergulir panas di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan Nikita Mirzani tengah menjalani proses hukum sebagai terdakwa.

Dalam sidang sebelumnya, Kamis (24/7/2025), Reza Gladys dihadirkan sebagai saksi oleh jaksa penuntut umum (JPU).

Dalam kesaksiannya, Reza menyebut nama dr. Oky Pratama.

Menurut keterangan Reza, dr. Oky sempat menyarankan agar ia bertemu dengan Nikita dan menyelesaikan masalah tersebut dengan pendekatan uang.

Reza bahkan mengaku sempat dihubungi kembali oleh dr. Oky melalui panggilan video dan diberi nomor kontak asisten Nikita, meski ia mengaku tidak melanjutkan komunikasi tersebut.

Terkait tudingan tersebut, dr. Oky Pratama akhirnya angkat bicara.

Hadir sebagai saksi sidang lanjutan yang digelar hari ini, Kamis (31/7/2025), ia memberikan klarifikasinya. 

"Memang ada di situ rekaman saya bilang untuk bayar pakai uang? Ada enggak?," ujar dr. Oky, dikutip Tribunnews, Kamis (31/7/2025).

Baca juga: Fitri Salhuteru Sindir Doktif yang Bakal Absen di Sidang Nikita Mirzani: Pertemanan Sindikat

Ia kemudian menegaskan bahwa dalam rekaman yang dimaksud, tak ada pernyataannya yang secara eksplisit menyuruh Reza Gladys memberikan uang kepada Nikita.

"Saya tanya ke kalian, ada enggak di situ? Ada enggak di kata-kata, di rekaman itu, saya mengatakan 'bayar pakai uang'? Ada tidak?."

Lebih lanjut, dr. Oky menyatakan bahwa percakapannya dengan Reza saat itu merupakan obrolan biasa antara teman sejawat, tanpa adanya niat mengarahkan atau mengatur langkah hukum Reza.