Para pembicara tersebut membagi kisahnya pada peserta mengenai segudang pengalaman mereka sebagai perempuan yang bergiat di industri film Indonesia dan bagaimana akhirnya bisa menjadi salah satu praktisi yang mewakili profesi utama dalam dunia perfilman di Indonesia.
Selain itu, Kemendikbud juga turut berpartisipasi dengan mengirimkan perwakilannya dari Pusat Penguatan Karakter (PUPEKA) yaitu Pebi Sukamdani yang merupakan tim pencegahan kekerasan seksual yang membuka ruang diskusi soal ruang aman bagi para perempuan dalam lingkungan bekerja sehingga bisa paham lebih dalam soal isu terkait kekerasan seksual, intoleransi, dan perundungan.
Acara ini dihadiri oleh para peserta yang berasal dari lintas kalangan komunitas film, Mahasiswi jurusan film, kelompok perempuan, dan juga sekolah vokasi film di Surabaya.
Harapannya, lewat program Perempuan Dalam Film perdana di Surabaya dapat memantik diskusi, kolaborasi, dan dukungan antar pelaku industri agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendorong pertumbuhan perempuan dalam dunia perfilman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.