Film Romo Soegija
Penggal Dulu Kepala Saya, Maka Tuan Boleh Memakainya
"Ini adalah tempat yang suci. Saya tidak akan memberi izin. Penggal dahulu kepala saya, maka Tuan baru boleh memakainya."
Rama Kanjeng tidak hanya berhasil menyelamatkan pemuda-pemuda pejuang itu, tetapi juga berhasil membuka blokade tentara Jepang atas Kota Semarang. Pertempuran itu pun berhasil digagalkan oleh keunggulan diplomasi Rama Kanjeng pada kedua pimpinan tentara Jepang dan Inggris.
Perang 5 hari di Semarang menjadi kondisi rakyat Semarang sangat menderita. Kelaparan terjadi di mana-mana. Listrik dan air mati, harga beras dan bahan makanan yang tersisa naik dan tidak terjangkau oleh rakyat. Kondisi ini mengakibatkan kerusuhan besar di Semarang, perampokan dan penjarahan terjadi di mana-mana.
Jam malam mulai diberlakukan lagi. Kondisi yang semakin parah ini menumbuhkan keprihatinan bagi tokoh-tokoh masyarakat kota Semarang termasuk Rama Kanjeng. Oleh karena itu pada tanggal 20 November 1945 dibentuklah Komite Penolong Rakyat yang diketuai RS Dwijosewoyo dan RM Sadat Kadarisman. Kerja keras KPR ini dirasa sungguh-sungguh membantu memulihkan kembali kondisi masyarakat Semarang.
Rama Kanjeng juga ikut membantu berdiplomasi dengan cara mengutus utusan ke Jakarta untuk bertemu dengan Perdana Menteri saat itu Sutan Syahrir. Pemerintah Pusat segera mengutus Mr Wongsonegoro untuk meninjau Kota Semarang.
Dari pusat dikirim beras dan bahan makanan untuk rakyat. Dan untuk memulai mengatur pemerintahan yang teratur kembali, dipilihlah Mr Ikhsan menjadi Walikota Semarang untuk memulai mengatur kembali kehidupan rakyat Semarang. (romokanjengthemovie.com)
- Penggal Dulu Kepala Saya, Maka Tuan Boleh Memakainya
- Pak, Apakah Pernah Melihat Uskup Makan Soto?
- 12 Miliar untuk 2.775 Aktor dan Aktris Film Soegija
- Soegija Gunakan Senjata Diplomasi untuk Merdekakan…