Fakta Terkini Polemik Lahan Prabowo: Diberikan oleh Wapres Jusuf Kalla hingga Reaksi Adik Prabowo
Ratusan ribu hektar lahan berstatus Hak Guna Usaha (HGU) yang dikuasai Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto masih menjadi sorotan.
Ia mengatakan akan melaporkan Jokowi ke Bawaslu.
"Kami keberakatan, dan nanti akan kami gugat," kata Hashim Djojohadikusumo.
"Akan lapor ke Bawaslu," Hashim Djojohadikusumo.
Baca: Kapala Dinas LHK Aceh: Lahan HTI Prabowo di Gayo 93.000 Ha Bukan 120.000 Hektar
Tak cuma itu Hashim Djojohadikusumo juga menceritakan ia sudah membicarakan tindakan Jokowi ke Ketua KPU, Arief Budiman.
"Tadi saya sudah berbicara ke ketua KPU, Pak Arif Budiman ya memang itu diajukan saja," ucap Hashim Djojohadikusumo.
Ia mengatakan dalam aturan, seorang peserta debat dilarang menyinggung atau menyerang pribadi lawannya.
Hashim Djojohadikusumo menganggap Prabowo Subianto saja tak pernah menyerang pribadi Jokowi.
"Diaturan debat tidak boleh menyerang pribadi, Pak Prabowo kan tidak pernah menyerang Jokowi pribadi," kata Hashim Djojohadikusumo.
"Tadi jelas Jokowi menyerang pribadi Prabowo kami tidak rela,"
"Pak Jokowi melanggar aturan KPU," tambahnya Hashim Djojohadikusumo.
3. Kata Pengamat Ray Rangkuti
Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai Calon Presiden petahana Joko Widodo atau Jokowi tidak sedang menyerang personal rivalnya, capres Prabowo Subianto terkait penguasaan lahan ratusan ribu hektare saat debat kedua capres, Minggu (17/2/2019) malam.
"Tentu saja pernyataan itu tidak dapat dikategorikan sebagai serangan terhadap personal."
"Memiliki lahan sebesar itu apalagi dengan status HGU jelas merupakan masalah publik."
"Dan berkebetulan sang pengelola merupakan salah satu calon presiden Indonesia," ujar Ray Rangkuti kepada Tribunnews.com, Selasa (19/2/2019).
Menurut Ray Rangkuti, BPN Prabowo - Sandi tidak perlu terlalu merisaukan hal ini jika sejak dari awal mereka memang melakukan langkah-langkah antisipasi.
Karena lanjut dia, di dalam diri seseorang yang terlibat dalam pencapresan, apa yang dianggap sebelumnya merupakan wilayah privat dengan sendirinya bisa menjadi wilayah publik.
"Soal kesehatan, kekayaan, kecerdasan, moralitas, tingkah laku, dan sebagainya yang selama ini dilihat sebagai wilayah private akan menjadi masalah publik ketika yang bersangkutan jadi calon presiden," jelas Ray Rangkuti.
Sekalipun begitu, kata dia, bukan berarti seluruh wilayah privat sang calon merupakan masalah publik.
Untuk itu imbuh dia, BPN sebaiknya melakukan evaluasi terhadap kinerja mereka berkaitan dengan dua kali debat yang sudah dilakukan.
"Secara umum dapat dilihat, kinerja mereka tidak terlalu baik," papar Ray Rangkuti.
5. Wapres JK Puji kejujuran Prabowo soal Kepemilikan tanah
Ketua Dewan Pengaran Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Jusuf Kalla, menilai penampilan Joko Widodo lebih baik daripada Prabowo Subianto selama debat kedua capres, Minggu (18/2/2019).
Meski demikian, Kalla menghargai sikap jujur Prabowo.
"Jadi tadi Pak Jokowi itu jelas dalam debat ini lebih menguasai masalah, lebih baik; tetapi Pak Prabowo juga sangat jujur untuk menanggapi yang dia anggap baik," kata Kalla usai menggelar nonton bareng debat capres di kediaman dinasnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu malam, seperti dikutip Antara dan dikutip Kompas.com.
Baca: Serangan Jokowi soal Kepemilikan Lahan Prabowo Dinilai sebagai Kampanye Negatif
Menurut Kalla, penampilan Jokowi dalam debat kedua lebih unggul daripada Prabowo karena memiliki pengalaman sebagai presiden sejak 2014. Jokowi dianggapnya menguasai masalah berkaitan dengan tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam dan lingkungan hidup.
"Pak Jokowi di sini, secara umum, lebih baik daripada Prabowo karena pengalaman, karena beliau menjawab dari pengalaman yang ada, dari apa yang telah dilaksanakan; sehingga lebih faktual," jelasnya.
Sementara Prabowo, lanjut JK, meskipun sudah tiga kali mengikuti debat capres juga tampil baik dan jujur dalam mengapresiasi keberhasilan program kerja pemerintahan Jokowi-JK.
"Saya juga mau menghargai Pak Prabowo karena kejujurannya. Artinya kalau itu dianggap baik, dia akan puji Pak Jokowi; termasuk yang terakhir tadi itu, pernyataannya (soal kepemilikan tanah,-red) itu jujur," ujar Kalla.
(Tribunnews.com/Daryono)