Fakta-fakta Rencana Tabligh Akbar Reuni 212, Spanduk Penolakan hingga Tanggapan Anies Baswedan
Jelang Tabligh Akbar Reuni 212, muncul spanduk penolakan atas acara tersebut. Acara tersebut akan digelar di Monas pada 2 Desember 2018 mendatang.
Zulkarnain pun menuliskan jika spanduk tersebut adalah fitnah sekaligus kepanikan.
"Ada yg bertuliskan:"Save Bhinneka Tunggal Ika". Apakah Tabligh Akbar 212 itu anti Bhinneka Tunggal Ika? Sama sekali tidak. Menggiring opini bahwa Acara Tabligh Akbar Reuni 212 adalah anti Bhinneka Tunggal Ika adalah bentuk fitnah sekaligus kepanikan yang akut," tulis Zulkarnain.
3. Tanggapan Anies Baswedan
Dilansir Tribunnews.com dari Warta Kota, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menyetujui Persaudaraan Alumni (PA) 212 menggelar reuni akbar di Monumen Nasional (Monas).
"Secara prinsip kita menyetujui, tidak ada larangan," ujar Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/11/2018) lalu.
Baca: Jelang Reuni 212, Fadli Zon: Kegiatan Berserikat Dilindungi Konstitusi
Namun, Anies mengatakan, yang berhak mengeluarkan izin terkait keramaian adalah pihak kepolisian.
"Tempatnya memang bisa digunakan, tapi untuk kegiatan keramaian bukan kita. Itu izin dari kepolisian ya," ujar Anies.
4. Polisi Belum Dapat Surat Pemberitahuan Reuni 212
Melansir dari Kompas.com, Kabis Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyatakan pihaknya belum menerima surat pemberitahuan terkait reuni 212 tersebut.
"kemarin kami konfirmasi ke intel sampai sekarang kami belum mendapatkan surat pemberitahuan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (24/11/2018).
Meski dirinya belum menerima surat pemberitahuan tersebut, Argo memastikan polisi akan mengamankan aksi yang rencananya digelar di Monas.
(Tribunnews.com/Wiesa)