Mushola Ambruk di Sidoarjo
Kisah Rafi Santri Ponpes Al Khoziny Sempat Selamatkan 2 Temannya, tapi Meninggal Tertimpa Reruntuhan
Santri bernama Rafi ternyata sempat menyelamatkan dua orang temannya, sebelum dirinya meninggal karena tertimpa reruntuhan.
"Meninggalnya kemarin (Rabu, 1 Oktober 2025) malam. Korban tiba di Jember pada pukul 05.00 WIB pagi. Memilih dimakamkan di Jember karena saya aslinya sini," papar Mulyono, Kamis.
Korban Jiwa Tambah Jadi 9 Orang
Saat ini terhitung sudah ada sembilan korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny.
Korban terakhir dievakuasi pada Jumat sekira pukul 11.34 WIB.
Setelah dievakuasi, korban langsung dibawa ambulans menuju RS Bhayangkara Surabaya.
“Iya, tambah satu lagi yang berhasil dievakuasi,” ujar Kepala Basarnas Surabaya, Nanang Avianto, Jumat, masih dari Surya.co.id.
Korban sebelumnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekira pukul 10.17 WIB.
Lokasinya di sebelah timur atau area A2 lokasi runtuhnya bangunan pesantren tersebut.
Penemuan itu tak lama berselang dari dua korban sebelumnya yang juga dievakuasi dari Sektor A2.
Korban pertama dievakuasi pukul 07.30 WIB, dan korban kedua pada pukul 07.36 WIB.
Saat ini, diduga masih ada lebih dari 50 orang korban yang tertimbun di bawah reruntuhan.
Baca juga: Cak Imin Tinjau Reruntuhan Ponpes Al-Khoziny: Minta BNPB Cepat Evakuasi Korban Apapun Kondisinya

Kronologi
Wahid, seorang santri Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, membeberkan detik-detik insiden ambruknya musala ponpes tersebut.
Ia mengatakan peristiwa terjadi saat para santri sedang salat jemaah Asar di lantai satu gedung Ponpes Al Khoziny, Senin (29/9/2025).
Setelah bangunan ambruk, para santri menjadi korban dalam peristiwa ini.
Sebagian santri kemudian berhasil dievakuasi.
Mereka mengalami luka-luka dan dibawa menggunakan ambulans menuju RSUD Sidoarjo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.