Program Makan Bergizi Gratis
123 Siswa SMAN 1 Kedungadem Bojonegoro Diduga Keracunan MBG, Ini Penjelasan Kepala Sekolah
123 siswa SMAN 1 Kedungadem Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur harus mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Kedungadem.
TRIBUNEWS.COM, BOJONEGORO - Kasus siswa keracunan usai menyantap makan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi pada Kamis (2/10/2025).
123 siswa SMAN 1 Kedungadem Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur harus mendapatkan perawatan diduga akibat keracunan MBG.
Mereka mengeluhkan mengalami sakit perut, diare, mual-mual, pusing hingga lemas. Setelah sehari sebelumnya menikmati menu nasi kuning, ayam suwir, orek tempe, acar (timun dan wortel) serta jeruk dari program MBG yang dibagikan.
Baca juga: Korban Keracunan MBG Terus Bertambah, BGN Tolak Moratorium
Siti (48), orangtua siswa mengemukakan bahwa sejak Rabu (1/10/2025) sore putrinya mengeluhkan sakit perut dan mual-mual setelah pulang sekolah.
"Pas kemarin sore sudah mulai, malemnya baru diare. Ini tadi tak suruh tidak masuk sekolah dulu. Tapi anaknya tetap pengen sekolah, akhirnya ini tadi lemas dan langsung dibawa ke sini (Puskesmas)," ujarnya.
Peristiwa ini langsung mendapat respon cepat dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, bersama jajaran Forkopimcam Kedungadem serta Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Ninik Susmiati, turun langsung meninjau kondisi para siswa di Puskesmas Kedungadem.
Dalam kunjungannya, Nurul Azizah memastikan bahwa pemerintah daerah segera mengambil langkah penanganan medis sekaligus melakukan investigasi penyebab dugaan keracunan.
“Kami mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya dugaan keracunan siswa. Pemerintah bersama Dinas Kesehatan langsung bergerak cepat untuk memberikan layanan kesehatan,” ungkap Nurul.
Nurul menyebut ada sebanyak 22 siswi dari SMAN 1 Kedungadem yang mendapatkan perawatan di Puskesmas. Mereka rata-rata mengeluhkan sakit perut, mual, diare hingga lemas. Penyebabnya diduga usai menyantap menu MBG yang dibagikan di sekolah kemarin.
"Ada 3 siswa lagi yang akan dibawa di Puskesmas, untuk jumlah pastinya masih pendataan," jelasnya.
Baca juga: BGN Bakal Gunakan Alat Rapid Test di SPPG Cegah Keracunan MBG
Selain murid di SMAN 1 Kedungadem, lanjut Nurul, ada 7 anak SDN Tumbrasanom juga mengalami gejala serupa. Mereka juga mendapat perawatan di Puskesmas Kedungadem.
Atas kejadian ini, Nurul miminta SPPG yang melayani sekolah yang dihentikan untuk dilakukan evaluasi dan perbaikan serta mencegah timbulnya korban lagi.
"Kita minta hari ini, untuk penyaluran MBG di SMAN 1 Kedungadem dan SD (Tumbrasanom) dihentikan, para siswa jangan boleh makan dulu," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ninik Susmiati menjelaskan kondisi para siswa saat ini sudah stabil setelah mendapatkan penanganan dari Puskesmas.
"Beberapa siswa sudah diizinkan pulang, rata-rata mereka mengalami diare, pusing hingga lemas," bebernya.
Ninik menambahkan, saat ini pihaknya telah mengambil sejumlah sampel makanan, air, serta melakukan pemeriksaan kebersihan pada dapur SPPG.
Baca juga: Menkes Usul Data Keracunan MBG Diumumkan Rutin Seperti Covid-19
Informasinya dapur SPPG yang menyediakan makanan MBG untuk murid di SMAN 1 Kedungadem berlokasi di SPPG Sidorejo. Kemudian, untuk penyedia di SDN Tumbrasanom adalah dapur SPPG di Desa Drokilo Kecamatan Kedungadem.
Selain mengecek kondisi siswa di puskesmas, rombongan juga meninjau langsung SD Negeri Tumbrasanom dan SMAN 1 Kedungadem.
Penjelasan Kepala Sekolah
Kepala SMAN 1 Kedungadem, Mas Edy Masrur, mengungkapkan 50 siswa sebelumnya dirawat di Unit Kesehatan Sekolah (UKS), kemudian 22 siswa dibawa ke Puskesmas Kedungadem untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Sementara itu, ada 61 siswa dilaporkan tidak masuk sekolah pada hari kejadian.
"Ada 61 anak yang hari ini tidak masuk sekolah, namun belum bisa dipastikan apakah karena diduga keracunan MBG atau sebab lain,” jelas Mas Edy saat dijumpai di sekolah, Kamis (2/10/2025).
Mereka, lanjut Mas Edy mengeluh sakit perut, pusing, mual dan lemas diduga setelah mengonsumsi program MBG yang dibagikan.
Baca juga: Ayah Siswi SD di Ungaran Bakal Tempuh Jalur Hukum usai Anaknya Keracunan MBG: Tunggu Tanggal Mainnya
Meski begitu, ia memastikan bahwa seluruh siswa yang terdampak sudah mendapatkan pelayanan kesehatan.
Beberapa yang kondisinya membaik juga sudah diperbolehkan pulang.
“Alhamdulillah semuanya sudah ditangani dengan baik, dan beberapa sudah dipulangkan,” tambahnya.
Mas Edy juga menjelaskan, program MBG di sekolahnya baru berjalan tiga kali, dengan penyaluran dari SPPG Sidorejo.
Sebelumnya para siswanya mendapatkan makanan menu MBG berupa nasi kuning, ayam suwir, acar (timun dan wortel), orek tempe dan jeruk.
Penulis: Misbahul Munir
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul BREAKING NEWS : Puluhan Siswa SMA di Kedungadem Bojonegoro Diduga Keracunan usai Santap MBG
dan
123 Siswa SMAN 1 Kedungadem Bojonegoro Diduga Keracunan MBG, 22 Anak Dirawat di Puskesmas
Sumber: Tribun Jatim
Program Makan Bergizi Gratis
PGRI Semarang Tolak Wacana Guru Cicipi MBG, Tak Mau Guru Jadi Kelinci Percobaan |
---|
Menkes Budi Gunadi Akan Cek Rutin Dapur MBG Seminggu Sekali: Kita Didik Semua SPPG Supaya Patuh |
---|
YLKI: Korban Keracunan MBG Bisa Ajukan Gugatan |
---|
Ayah Siswi SD di Ungaran Bakal Tempuh Jalur Hukum usai Anaknya Keracunan MBG: Tunggu Tanggal Mainnya |
---|
Menkes Usul Data Keracunan MBG Diumumkan Rutin Seperti Covid-19 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.